Nasional

7 Penerima Penghargaan Pesantren dalam Malam Anugerah Pendidikan NU

Kamis, 23 Januari 2025 | 08:00 WIB

7 Penerima Penghargaan Pesantren dalam Malam Anugerah Pendidikan NU

Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar bersama penerima penghargaan anugerah pesantren pada Malam Anugerah Pendidikan NU di Jakarta, Rabu (22/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan anugerah penghargaan kepada tujuh lembaga dan sosok di dunia pendidikan pesantren. Hal ini diberikan dalam momentum Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).


Adapun tujuh penerima anugerah penghargaan pendidikan pesantren itu adalah (1) KHR Azaim Ibrahimy, Situbondo, Jawa Timur; (2) Pesantren Ekologi Ath Thaariq, Garut, Jawa Barat; (3) Pondok Pesantren Yaa Bunayya Jayapura, Papua; (4)  RMI-PWNU DI Yogyakarta; (5) KH Afifuddin Dimyati, Jombang, Jawa Timur; (6) Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Aceh; dan (7) Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga.


Diketahui, penghargaan yang diberikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah berupa sertifikat penghargaan beserta logam mulia. 


Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar kepada para penerima atau yang mewakilinya.


Dalam kesempatan itu, Nasaruddin mengapresiasi kegiatan Kongres Pendidikan 2025. Menurutnya, forum ini memiliki kualitas yang baik serta mampu menampilkan gagasan yang baik untuk pendidikan di Indonesia.


"Forum ini sangat berkualitas, sangat representatif, dan bisa menjadi referensi, apa pun yang dihasilkan di dalam Kongres Pendidikan ini," jelasnya.


Secara keseluruhan, Ketua Tim 7 sebagai dewan juri, KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, terdapat 22 nominasi pemenang penghargaan yang akan dibacakan malam ini. Penghargaan tersebut diberikan kepada lembaga dan tenaga pendidik yang berada di lingkungan NU.


"Kategori penghargaan ini mencakup penghargaan dari berbagai bidang penghargaan pada tingkat PAUD, lembaga dan tokoh-tokoh pendidikan berjasa di tingkat sekolah menengah, penghargaan bagi para dosen-dosen ilmuwan hubungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama dan juga penghargaan bagi pada pendidik dan sosok pendidikan yang berjasa dalam pendidikan pesantren," katanya saat sambutan.


Gus Ulil menjelaskan, tujuan penghargaan ini adalah bentuk dari penghormatan dari PBNU beserta Nahdliyin yang mengapresiasi instansi dan tenaga pendidik yang berjasa dalam pendidikan di lingkungan NU.


"Semoga malam ini, malam puncak yang tandai dengan penganugerahan penghargaan pendidikan bagi lembaga-lembaga, sosok-sosok, figur-figur Nahdlatul Ulama yang telah berkiprah selama ini yang telah mengembangkan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama," jelasnya.


"Penghargaan ini tentu saja bukan penghargaan yang menandai akhir dari karier para sosok yang malam ini," tambahnya.


Sebelumnya, Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri menegaskan bahwa penghargaan itu diberikan kepada lembaga dan sosok yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pengelolaan lingkungan, keberlanjutan, atau sistem pendidikan yang terstruktur dengan baik.


"Tentunya, ada juga figur-figur yang menginspirasi dalam lingkup NU, seperti pesantren-pesantren yang berhasil mengelola lingkungan dengan baik, memiliki keberlanjutan dalam mengelola alam, atau bahkan memiliki infrastruktur dan sistem pendidikan yang tertata dengan rapi. Semua itu menjadi bagian dari kriteria penghargaan," jelasnya.