Warta

Jawa Timur Borong Tropi MTQ Nasional Antarponpes

Senin, 20 Maret 2006 | 08:25 WIB

Brebes, NU Online
Propinsi Jawa Timur borong Tropi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional V Antarpondok Pesantren. Dari 48 tropi yang diperebutkan, Propinsi Jawa Timur mengumpulkan tropi terbanyak, yakni 14 tropi. Menyusul kemudian Jawa Tengah 6 tropi, Jawa Barat 5 tropi, Lampung dan DKI Jakarta masing-masing 4 tropi. Tropi lainnya yang tersisa diberikan kepada peserta dari Sulawesi, Sumatera, Papua, Banten dan Yogyakarta.

MTQ Nasional tersebut dibagi ke dalam 5 cabang, yakni cabang tilawah (seni baca) al-Qur'an yang meliputi golongan anak-anak, remaja dan dewasa, cabang hifdz (hafalan) al-Qur'an yang meliputi golongan hafalan 5 juz, 10 juz dan 30 juz, dan cabang tafsir al-Qur'an yang meliputi golongan tafsir dengan Bahasa Indonesia dan golongan tafsir Bahasa Arab. Dari semua golongan diambil pemenang putra dan putri masing-masing 3 orang. Hampir semua golongan dari cabang tilawah dimenangkan oleh Jawa Timur.

<>

Selain memperebutkan tropi, cabang tahfidz dari golongan 30 juz juga memperebutkan hadiah umroh gratis. Untuk putra, cabang ini dimenangkan oleh Miftahuddin, peserta dari pesantren tuan rumah Al-Hikmah Brebes, Jawa tengah. Sedangkan untuk kategori putri diraih oleh Siti Fatimah dari DKI Jakarta. Sedangkan cabang Tafsir diperoleh peserta dari Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa tengah dan DKI Jakarta secara acak.

Munas III JQH dan MTQ Nasional Antarponpes, Resmi Ditutup
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional Antarpondok Pesantren dan Musyawarah Nasional III Jam'iyyatul Qura' wal Huffadz Nahdlatul Ulama resmi ditutup. Wakil Gubernur Jawa Tengah Alwi Lubis berkenan menutup acara yang berlangsung selama 4 hari (17-20 Maret 2006) Pesantren Al-Hikmah Bumiayu Brebes, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Alwi Lubis menyatakan, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pelaksanaan MTQ ,berfungsi untuk membina mental-spiritual masyarakat dalam rangka menghadapi tantangan-tantangan bangsa yang sedang dihadapi. Menurutnya, pendekatan agama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia menjadi sangat penting.

"Maka, pondok pesantren saat ini menjadi harapan utama untuk memimpin umat dan membina kader bangsa yang memiliki kebangsaan yang luas. Pemerintah telah sadar dan akan semakin meningkatkan fasilitas yang ada di pesantren sebagaimana kelengkapan yang ada di pesantren Al-Hikmah ini," kata Alwi Lubis. (nam)


Terkait