Kasus teror bom yang marak akhir-akhir ini merupakan akibat adanya kelompok yang mengimpor faham-faham dari luar Indonesia. “Karakter bangsa Indonesia jauh dari kekerasan. Akhir-akhir ini ada kelompok yang membawa pikiran-pikiran yang tidak nature (alami,red) dari Indonesia,” ujar Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj di Jakarta, 19 Maret 2011.
“Ternyata kita belum bisa menerima perbedaan pendapat, dengan cara atau reaksi yang sangat biadab. Islam memberi ruang untuk berbeda pendapat. Dengan siapapun, alasan apapun tindakan kekerasan tidak dibenarkan, hanya karena beda pendapat,” tegas Kang Said –sapaan akrab KH Said Aqil Siraj- dalam akun twitternya @saidaqil.
/>
Menurut Kang Said bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran, santun, dan berbudaya. Dalam menyikapi perbedaan pendapat tidak dibenarkan menggunakan cara-cara yang tidak santun.
Kang Said meyakini jika teror bom yang muncul akhir-akhir ini bukan kasus yang sederhana. “Kasus ini (teror bom, red) saya yakin by design. Karena tindakannya sistematis, tujuannya jelas, dan memiliki dana. Yang dikirim itu kan bom bukan pisau dapur, pasti ada pihak luar yang mendanai,” lanjut kiai kelahiran Cirebon ini.
Kang Said mendesak pemerintah segera mengusut tuntas dan mengambil langkah tegas terhadap orang-orang yang berada di balik pengiriman bom tersebut. Alasannya, karena teror yang mengancam keselamatan warga telah semakin menjadi-jadi dengan mengambil personal sebagai targetnya.
“Jika dibiarkan, akan terus begini dan tindakan mereka akan semakin berbahaya," pungkas doktor lulusan Ummul Qura ini. (bil)