Keluarga Besar NU Ancam Bubarkan FPI jika Pemerintah Tak Bertindak
Senin, 2 Juni 2008 | 08:55 WIB
Aksi penyerangan massa Front Pembela Islam (FPI) terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Jakarta, Ahad (1/6) siang kemarin, berbuntut panjang.
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) mengancam akan membubarkan secara paksa Front Pembela Islam (FPI). Hal tersebut bakal dilakukan jika pemerintah tak banyak berbuat untuk menindak organisasi pimpinan Habib Riziq itu.<>
“Bila hal tersebut tidak dilakukan pemerintah, maka keluarga besar Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) akan melakukan pembubaran secara paksa terhadap FPI yang telah terbukti mengancam warga NU dan warga negara pada umumnya,” kata Jurubicara KBNU, Malik Haramain, kepada wartawan di Kantor Pengurus Besar NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (2/6).
Malik menilai, pembubaran FPI harus segera dilakukan karena organisasi itu sudah terbukti melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah kelompok yang berbeda pendapat. “FPI telah terbukti mengganggu keamanan dan ketertiban umum, dan mengancam hidup damai di antara anak bangsa yang beragam,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Peneliti pada The Wahid Institute, Rumadi, yang juga hadir pada kesempatan itu. yang juga hadir pada kesempatan itu. Tindakan kekerasan yang dilakukan FPI sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Karena itu, menurutnya, pembubaran FPI merupakan pilihan terakhir. Tentu hal itu jika pemerintah tak mampu menegakkan hukum terhadap FPI dan kelompok-kelompok lain yang kerap menggunakan cara-cara kekerasan.
Namun demikian. pihaknya berjanji akan tetap menggunakan jalur hukum untuk menyikapi persoalan FPI. KBNU akan terus mendesak kepada aparat berwenang agar segera menangkap dan menindak para pelaku penyerangan terhadap aktivis AKKBB itu.
“Desakan ini hanya merupakan pressure (tekanan) terhadap pemerintah. Sudah terlalu banyak bukti kalau FPI sering melakukan kekerasan. Tapi, kita tidak akan melakukan kekerasan terhadap FPI,” pungkasnya. (rif)