Warta

Luar Negeri Sambut Baik ICIS II

Selasa, 23 Mei 2006 | 13:21 WIB

Jakarta, NU Online
International Conference of Islamic Scholars (ICIS) II yang akan diselenggarakan di Jakarta, 19-22 Juni mendatang mendapat sambutan luar biasa dari pihak luar negeri.

Hajatan besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan diikuti peserta utusan dari 55 negara ini diperkirakan akan berlangsung sangat menarik dibandingkan dengan ICIS I yang digelar 2004 silam.

<>

“Dilihat dari temanya, ICIS II ini akan berlangsung lebih meriah,” kata Ketua Panitia Pelaksana ICIS II, Rozy Munir kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (23/5). Tema acara besar ini adalah “Upholding Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin, Toward Global Justice and Peace.”

Mantan Menteri BUMN era pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyatakan, saat ini tokoh-tokoh yang diundang telah banyak yang menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam forum tersebut. Bahkan, sejumlah negara banyak yang ingin mengirimkan utusan melebihi dari target yang ditentukan panitia, yaitu hanya dua orang setiap untuk negara.

Negara seperti Lebanon, Syiria, Philipina, Pakistan, Australia, dan Singapura adalah negara-negara yang berharap bisa mengirim ulama dan tokohnya lebih dari dua orang.  Akibat banyaknya negara yang meminta bisa mengirim lebih dari dua utusan, panitia mengalami kesulitan dalam hal akomodasi dan transportasi.

“Karena itu, kami tawarkan kepada negara yang ingin mengirim melebihi ketentuan untuk membayar sendiri biaya transportasi. Tapi ada juga negara yang ingin mengirim banyak dan akan menanggung sendiri semua biaya. Misalnya, Australia, yang akan mengirim 5 utusan dengan biaya sendiri,” jelas Rozy.

ICIS II, tambah Rozy, tidak hanya diikuti perwakilan negara-negara muslim, melainkan juga negara yang memiliki fokus soal keislaman. Karena itu, banyak negara Barat yang mengikuti konferensi internasional ini, antara lain, Perancis, Inggris, Amerika Serikat dan Australia. ”Jadi, pesertanya nanti tidak hanya muslim. Ketentuannya, negara muslim atau negara yang mempunyai kajian soal keislaman,” ungkapnya.

Dikatakan, ICIS II akan mempertemukan tokoh Islam dunia lintas aliran untuk membahas persoalan yang melingkupi dunia Islam dan perdamaian dunia saat ini. Selain itu, ICIS II juga akan berusaha mempertemukan antara dunia Timur dan Barat. Karena itu, perwakilan dari Vatikan dan Uni Eropa turut diundang. (amh)


Terkait