Ketua Dewan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin turut menyesalkan terjadinya pembajakan salah satu mahakarya ulama Nusantara oleh penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyyah. Ia menyatakan prihatin atas kasus ini.
Dalam pandangan Ma'ruf Amin, Pembajakan ini merupakan tindakan yang sungguh sangat disayangkan, "Kok bisa ya, kesalahan sedemikian fatal. Jika tanpa kesengajaan pasti hampir tidak mungkin," kata Ma'ruf Amin kepada NU Online di Jakarta, Selasa malam (4/8).<>
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mendukung penelusuran dan pelacakan para dalang di balik pembajakan ini yang dilakukan oleh pihak PBNU. Menurutnya, jika dibiarkan, tentu aksi tersebut dapat berkembang menjadi kejahatan yang sistematis.
"Ini harus dilacak, siapa yang menyuruh pihak penerbit mencetak dengan perubahan-perubahan yang sangat memprihatinkan ini. Tindakan tidak ksatria ini akan menghilangkan kekayaan intelektual para ulama Nusantara,” terang Ma'ruf Amin.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin menyarankan agar tim advokasi dari PBNU juga melibatkan Departemen Agama (Depag) agar mendapatkan dukungan dari lembaga resmi yang mewakili representasi negara. Dengan demikian diharapkan pressure politiknya akan semakin kuat.
"Lebih baik Depag turut dilibatkan. Kan di Depag ada para pengurus NU juga, seperti KH Nazaruddin Umar, atau lainnya. selain itu di Depag juga ada kelompok pentahqiq kitab-kitab karya para ulama Nusantara. Saya rasa mereka bisa diajak turut serta dalam advokasi ini,” terang Ma'ruf Amin. (min)