Warta

Menakertrans Serahkan Bantuan 20 Miliar Ke PWNU Jabar

Kamis, 12 Mei 2011 | 23:59 WIB

Bandung, NU Online
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyatakan bahwa gerakan terorisme maupun NII bisa ditekan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kemiskinan menjadi salah satu faktor suburnya radikalisme,” ujar Kang Said saat menghadiri penandatanganan kerjasama program antara Menakertrans dan PWNU Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2011.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bisa membantu menekan gerakan NII ataupun teroris di Indonesia. Caranya, membuka seluas-luasnya lapangan kerja dan membantu modal masyarakat kecil. Dalam kerjasama itu Menakertrans, Muhaimin Iskandar memberikan bantuan senilai Rp 20 miliar berupa padat karya itu bantuan pelatihan kewirausahaan, desa produktif, rumah terampil, dan lainnya.<>

"Kita resah dengan isu-isu seperti terorisme dan NII. Ini tidak sehat dan biasanya muncul karena masyarakat kita tidak sehat secara ekonomi. Tidak punya pekerjaan membuat mereka mencari-cari yang lain seperti jadi teroris atau kelompok-kelompok ekstrim lainnya," ujar Kang Said.

"Kalau Kemenakertrans bisa membantu lebih banyak lagi masyarakat seperti sekarang ini, saya yakin jumlah mereka yang menjadi teroris semakin kecil," ujar Said.

"Kemiskinan dekat dengan kekufuran. Ini bukan sekedar ajaran Rasulullah tapi jelas bisa kita rasakan. Kebanyakan yang menjadi teroris itu orang miskin. Oleh karena itu, mari kita perangi kemiskinan dan pengangguran," tambahnya.

Sementara itu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan mendorong Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang bisa menurunkan tingkat pengangguran lebih cepat melalui kegiatan padat karya.

"Kegiatan padat karya akan menyerap banyak tenaga kerja khususnya yang menganggur. Kemenakertrans ingin Jawa Barat menjadi pilot project untuk lebih banyak lagi menyerap para penganggur ini," ujarnya.

Kegiatan padat karya ini juga melibatkan sejumlah pesantren di Jabar untuk ikut menggerakkan tenaga penganggur agar bisa produktif. "Pesantren sangat strategis karena posisinya yang unik di masyarakat. Apalagi pesantren sekarang ini tidak hanya mengajarkan agama tapi juga melatih santri untuk bisa mandiri dan berkarya di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, pemerintah merangkul PWNU selaku induk pesantren di Jabar ini," tuturnya.

Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait