Jakarta, NU Online
Maraknya pemberitaan tentang Negara Islam Indonesia (NII) tidak perlu ditanggapi berlebihan. Bagi Mendiknas Prof. Dr. Muhammad Nuh, Indonesia tak akan bubar gara-gara NII.
"Kita tidak boleh menanggapi NII ini secara berlebihan. Dan kita jangan terjebak seakan-akan negara ini mau bubar gara-gara NII itu," kata Nuh usai jumpa pers di kantor Kemendiknas, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2011.<>
Menurut Nuh, isu NII memang berkaitan dengan Islam. Namun, hal itu tidak boleh dijadikan dasar untuk memunculkan rasa phobia terhadap Islam.
Saat ditanya tentang maraknya korban NII di lingkungan universitas, Nuh mengakui itu. Namun, upaya penanganannya tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
"Contoh saja UGM, mahasiswa 40 ribu, tidak mungkin UGM saja yang bekerja kita pun harus bekerjasama salah satunya dengan orangtua," ucapnya.
"Ideologi harus kita kemas dalam sisi akademik lewat 4 pilar yaitu, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," sambungnya. (bil/dtc)
Maraknya pemberitaan tentang Negara Islam Indonesia (NII) tidak perlu ditanggapi berlebihan. Bagi Mendiknas Prof. Dr. Muhammad Nuh, Indonesia tak akan bubar gara-gara NII.
"Kita tidak boleh menanggapi NII ini secara berlebihan. Dan kita jangan terjebak seakan-akan negara ini mau bubar gara-gara NII itu," kata Nuh usai jumpa pers di kantor Kemendiknas, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2011.<>
Menurut Nuh, isu NII memang berkaitan dengan Islam. Namun, hal itu tidak boleh dijadikan dasar untuk memunculkan rasa phobia terhadap Islam.
Saat ditanya tentang maraknya korban NII di lingkungan universitas, Nuh mengakui itu. Namun, upaya penanganannya tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
"Contoh saja UGM, mahasiswa 40 ribu, tidak mungkin UGM saja yang bekerja kita pun harus bekerjasama salah satunya dengan orangtua," ucapnya.
"Ideologi harus kita kemas dalam sisi akademik lewat 4 pilar yaitu, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," sambungnya. (bil/dtc)
