Jambi, NU Online
Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Jambi memastikan melakukan salat Idul Fitri 1429 H bersamaan Rabu, 1 Oktober 2008, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Departemen Agama Kota Jambi, Maryadi Syarif, di Jambi, Selasa, mengatakan, pada pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1429 H tahun ini tidak ada selisih hari antara dua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.<>
1 Syawal 1429 H untuk kedua organisasi tersebut sepakat pada Rabu, 1 Oktober 2008 dan melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari.
Tahun-tahun sebelumnya terjadi selisih waktu sehari; warga Muhammadiyah lebih awal melaksanakan puasa dan salat Id dari NU, namun itu tidak menjadi masalah yang perlu diperdebatkan.
Untuk pelaksanaan salat Id pada Rabu, besok, sepenuhnya diserahkan pada pengurus masjid dan warga masing-masing, apakah di lapangan terbuka.
Khusus warga Muhammadiyah, biasanya mereka melaksanakan di masjid tersendiri atau di lapangan terbuka, namun tidak ada larangan bagi kelompok NU untuk ikut bergabung.
Sebaliknya, NU yang bersifat lebih umum akan menggelar di berbagai tempat dan masjid di lingkungan masing-masing, dan itu pun boleh diikuti semua umat Islam tanpa mengenal perbedaan.
Perbedaan waktu dalam pelaksanaan salat Id dalam agama Islam bukan suatu pertentangan, namun keragaman yang tidak perlu dipermasalahkan. (ant)
Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Jambi memastikan melakukan salat Idul Fitri 1429 H bersamaan Rabu, 1 Oktober 2008, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Departemen Agama Kota Jambi, Maryadi Syarif, di Jambi, Selasa, mengatakan, pada pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1429 H tahun ini tidak ada selisih hari antara dua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.<>
1 Syawal 1429 H untuk kedua organisasi tersebut sepakat pada Rabu, 1 Oktober 2008 dan melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari.
Tahun-tahun sebelumnya terjadi selisih waktu sehari; warga Muhammadiyah lebih awal melaksanakan puasa dan salat Id dari NU, namun itu tidak menjadi masalah yang perlu diperdebatkan.
Untuk pelaksanaan salat Id pada Rabu, besok, sepenuhnya diserahkan pada pengurus masjid dan warga masing-masing, apakah di lapangan terbuka.
Khusus warga Muhammadiyah, biasanya mereka melaksanakan di masjid tersendiri atau di lapangan terbuka, namun tidak ada larangan bagi kelompok NU untuk ikut bergabung.
Sebaliknya, NU yang bersifat lebih umum akan menggelar di berbagai tempat dan masjid di lingkungan masing-masing, dan itu pun boleh diikuti semua umat Islam tanpa mengenal perbedaan.
Perbedaan waktu dalam pelaksanaan salat Id dalam agama Islam bukan suatu pertentangan, namun keragaman yang tidak perlu dipermasalahkan. (ant)
