Warta

NU Tak Boleh Absen Merespon Proses Berbangsa

Senin, 1 November 2010 | 09:11 WIB

Bogor, NU Online
Sebagai organisasi sosial keagamaan yang besar, Nahdlatul Ulama (NU) tidak boleh absen dalam merespon seluruh proses kehidupan berbangsa ini. NU tidak boleh mengisolasi diri karena sejak awal NU memiliki agenda besar untuk membangun dan mensejahterakan bangsa ini.

Demikian dalam dalam rapat koordinasi PBNU dengan lajnah, lembaga dan badan otonom di lingkungan PBNU yang dilakasanakan di Bogor, 29-30 Oktober 2010 lalu. Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun’im DZ yang juga Ketua Panitia Rapat Kordinasi PBNU, menekankan perlunya merumuskan strategi bagaimana peran NU dalam berbangsa.
/>
Menurutnya, sesuai dengan kejelasan strategi itu, maka semua lembaga, lajnah dan badan otonom NU akan dapat mengukuti gerak perjalanan NU dan tidak akan berlajan sendiri atau bertabrakan dengan organisasi induknya.

Disampaikannya, selama ini pelaksanaan program cenderung tidak terkoordinasi, bahkan seringkali tidak sejalan dengan kepentingan serta arah dan cita-cita NU sendiri, karena semata berdasarkan 'pesan' pihak luar.

“Maka mengkonsolidasi seluruh kekuatan NU yang terserak dalam berbagai lajnah, lembaga dan banom ini sangat penting ketika NU hendak dijadikan sebuah gerakan yakni gerakan moral. Sebagai organisasi para ulama yang kepeduliannya adalah moral, penegasan kembali pada cita-cita NU awal itu sangat penting,” katanya.

Ditambahkan, dalam sejarah perkembangannya NU telah berhasil menancapkan tonggak-tonggak sejarah yang penting. Sejak tahun 1916 NU telah membentuk kerakan Nahdlatul Wathan (cinta tanah air) sebagai usaha untuk mengusir penjajah dan menyejahterakan rakyat pribumi. Kemudian membentuk gerakan ekonomi untuk membangkitkan ekonomi nasional dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar.

“Begitu seterusnya hingga NU membuat pernyataan penting mengenai Hubungan agama dengan Pancasila tahun 1983. Semuanya itu adalah mail stones atau tonggak sejarah di mana NU memiliki peran yang sangat menonjol. Semua itu perlu dilihat kembali sebagai bahan untuk menyusu strategi NU ke depan," katanya.

Rapat koordinasi PBNU dengan pengruus lembaga, lajnah dan badan otonom ini dihadiri oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri, Katib Aam PBNU KH Malik Madani, dan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali serta jajaran pengurus PBNU lainnya. (nam)


Terkait