Warta

PBNU Minta Pemerintah Ciptakan Pasar Untuk Rakyat

Senin, 6 Juni 2011 | 12:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj bersama jajaran PBNU bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Senin 6 Juni 2011. Dalam pertemuan sekira satu setengah jam itu membahas soal deradikalisasi, ketahanan pangan dan ekonomi, serta pendidikan.

“Saya meminta Pemerintah supaya menyiapkan pasar untuk rakyat kecil yang sebagian besar adalah warga NU. Mereka sangat membutuhkan pasar untuk menyerap hasil produksinya. Saya kira jika Pemerintah mampu melakukan ini akan sangat berarti buat rakyat. Jangan sampai supermarket yang menjamur, karena itulah yang mematikan rakyat kecil, ” kata Kang Said kepada Presiden SBY.
<>
Presiden SBY langsung merespon permintaan Said Aqil untuk menciptakan pasar ini. “Kalau supermarket yang mengeluarkan adalah kepala daerah setempat. Nanti akan saya dorong mereka untuk tidak memperbanyak izin pendirian supermarket. Seandainya pun ada itu juga di perkotaan dan mereka semestinya menyediakan tempat bagi rakyat kecil untuk menjual hasil produksinya,” kata Presiden SBY.

Dalam kesempatan ini Presiden SBY juga meminta dukungan para ulama dalam usaha Pemerintah melakukan negoisasi ulang atas kebijakan ekonomi Pemerintah di masa lalu yang dirasa kurang adil. “Saya tidak menganggap kebijakan yang lama itu salah. Namun lebih tepat jika dilakukan renegoisasi, sehingga nanti hasilnya dirasa adil bagi investor dan Negara,” ujar Presiden SBY.

Kemudian Presiden SBY mencontohkan renegoisasi tentang kesepakatan pasar bebas yang pernah disepakati Indonesia. Pada kenyataannya, Indonesia belum siap menghadapi pasar bebas ini. “Saya menemui Presiden China Hu Jintao untuk negoisasi ulang atas pasar bebas ini. Dan alhamdulillah beliau berkenan. Kita tidak mencabut kebijakan itu, namun melakukan renegoisasi,” tambah SBY.

Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait