Warta

Pemerintah Tak Serius Atasi Bencana Moral

Kamis, 21 Desember 2006 | 07:37 WIB

Jakarta, NU Online
Ancaman semakin runtuhnya moral rakyat Indonesia akibat pornografi, kekerasan sampai dengan narkotika kurang ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan meminta pemerintah lebih tegas seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dan Singapura dengan menutup situs-situs porno.

“Sekarang ini di seluruh dunia sudah terdapat 4 juta situs porno yang bisa diakses oleh anak-anak kita. Ini menjadi ancaman bagi moral bangsa kita. seharusnya pemerintah Indonesia tegas seperti Malaysia dan Singapura,” katanya dalam acara workshop penyusunan modul bencana berbasis pesantren di Jakarta, Kamis.

<>

Dikatakannya bahwa banyak aspek yang akan rusak nantinya jika masalah tersebut tidak segera terselesaikan seperti masalah institusi keluarga, keturunan, akal, jiwa sampai dengan agama.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Ada kasus anak 13 tahun hamil akibat berhubungan seks dengan kakaknya. Ketika ditanya dokter, ini terjadi karena mereka sering melihat orang tuanya memutar DVD porno,” tuturnya dihadapan peserta yang datang dari sejumlah pesantren.

Situasi yang kian hari kian memprihatinkan tersebut semakin terasa sulit untuk diatasi karena pornografi sekarang sudah menjadi industri yang melibatkan banyak fihak mulai dari investor, produser, distributor, sampai dengan konsumennya. “Dalam pertemuan antara PBNU dengan para pemilik media, mereka menyatakan berat untuk menghentikan siaran tersebut,” tambahnya.

Upaya untuk mengurangi pornografi dalam tayangan TV telah dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan memberi deadline pada stasiun TV untuk menghentikan siaran yang berbau pornografi dan kekerasan sampai dengan 1 Januari 2007. Jika batas waktu tersebut dilanggar, KPI bekerjasama dengan Polri akan melakukan penyidikan. (mkf)


Terkait