Taqridhoh atau kata pengantar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dalam kitab Sirajut Thalibin yang sempat dibuang akan dimunculkan lagi oleh penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyah, Lebanon.
Kepada Direktur Darul Kutub Al-Ilmiyah Mohamed Ali Baydoun, Ketua Pengurus Cabang Istimiwa NU (PCINU) Lebanon Muhammad Zainal Aziz menyampaikan, posisi KH Hasyim Asyari tidak hanya sebatas pemberi pengantar kitab, namun juga pendiri NU dan seorang pahlawan nasional (syahidun min syuhadail istiqlal) yang berpengaruh bagi kalangan ulama di Nusantara maupun di Hejaz kala itu.<>
Sebelumnya pihak penerbit kitab terbesar di dunia itu berkeberatan menerbitkan pengantar itu karena, katanya, pengantar semacam itu dianggap tidak penting khususnya di dunia Arab.
Atas ‘ultimatum’ dari PCINU Lebanon, pihak penerbit akhirnya sepakat untuk memuuat kembali halaman khusus untuk taqridhoh dari KH Asyrary dan dua kiai lainnya yang ada di versi asli Sirajut Thalibin yakni dari KH Abdurrahman bin Abdul Karim As-Sukri, dan KH Muhammad Yunus Abdullah.
“Di cetakan edisi revisi sudah komplit, ada pengantar Mbah Hasyim (KH Hasyim Asyr’ari),” kata Zainal Azil, di Lebanon, Senin (21/9) dihubungi NU Online. PCINU Lebanon juga telah mendapatkan 4 kitab edisi revisi tersebut dari pihak penerbit.
Zainal Aziz menambahkan, pihak Darul Kutub juga meminta ahli waris untuk menuliskan biografi singkat Syekh Ihsan dalam cetakah berikutnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, dalam kitab versi ‘bajakan’ yang sempat diterbitkan, Darul Kutub Ilmiyah tidak hanya mengganti nama Syekh Ihsan Jampes, baik di sampul dan halaman pengantar, namun juga menambahkan biografi orang lain. (nam)