Kairo, NU Online
Setelah mendeklarasikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Malaysia pada 21 Desember 2008 yang lalu, Jum'at (26/12) kemaren Prof Dr Alwi Shihab MA secara resmi membuka dan meresmikan PKNU di Republik Arab Mesir di Aula Griya Jawa Tengah, Kairo. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Aan Zainul Anwar.
Alwi Shihab yang juga Sekjen DPP PKNU berharap partai politik baru ini mampu menjadi penyalur aspirasi dan wadah pembelajaran politik bagi para kader muda yang sedang menuntut ilmu di Mesir, sehingga kelak ketika kembali ke Tanah Air sudah mampu menjadi kader yang loyal dan mampu meneruskan perjuangan partai.<>
Menurut Alwi, dipilihnya Mesir untuk mendirikan PKNU karena dirinya merasa mempunyai hubungan sejarah dengan Mesir. “Saya pilih Mesir, karena saya Az hariyyin (sebutan untuk mahasiswa/alumni Al-Azhar, red),” tuturnya di hadapan sekitar seratus orang kader dan simpatisan yang menghadiri acara ini.
Alwi mengatakan, PKNU merupakan satu-satunya partai berbasis NU yang didirikan oleh 17 kiai yang sebelumnya pernah mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, ke-17 kiai tersebut meninggalkan PKB disebabkan partai tersebut telah tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dikehendaki oleh para kiai pendiri.
Dikatakannya, partai yang mendapat nomor urut 34 ini memiki azas Islam Ahlusunnah wal Jama'ah, mengembangkan Islam toleran, sejuk dan inklusif.
Ketua PKNU Mesir, Atoillah Muslim SHI mengatakan, dengan berdirinya PKNU di Mesir diharapkan turut mewarnai dinamika Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) dan ikut berpartisipasi dalam kancah politik yang sesuai dengan Ahlusunnah wal Jamaah.
Pemilih tetap warga Indonesia yang di Mesir berjumlah 5084, dan sekitar empat puluh persennya adalah warga NU atau Nahdliyin. (nam)
Setelah mendeklarasikan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Malaysia pada 21 Desember 2008 yang lalu, Jum'at (26/12) kemaren Prof Dr Alwi Shihab MA secara resmi membuka dan meresmikan PKNU di Republik Arab Mesir di Aula Griya Jawa Tengah, Kairo. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Aan Zainul Anwar.
Alwi Shihab yang juga Sekjen DPP PKNU berharap partai politik baru ini mampu menjadi penyalur aspirasi dan wadah pembelajaran politik bagi para kader muda yang sedang menuntut ilmu di Mesir, sehingga kelak ketika kembali ke Tanah Air sudah mampu menjadi kader yang loyal dan mampu meneruskan perjuangan partai.<>
Menurut Alwi, dipilihnya Mesir untuk mendirikan PKNU karena dirinya merasa mempunyai hubungan sejarah dengan Mesir. “Saya pilih Mesir, karena saya Az hariyyin (sebutan untuk mahasiswa/alumni Al-Azhar, red),” tuturnya di hadapan sekitar seratus orang kader dan simpatisan yang menghadiri acara ini.
Alwi mengatakan, PKNU merupakan satu-satunya partai berbasis NU yang didirikan oleh 17 kiai yang sebelumnya pernah mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, ke-17 kiai tersebut meninggalkan PKB disebabkan partai tersebut telah tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dikehendaki oleh para kiai pendiri.
Dikatakannya, partai yang mendapat nomor urut 34 ini memiki azas Islam Ahlusunnah wal Jama'ah, mengembangkan Islam toleran, sejuk dan inklusif.
Ketua PKNU Mesir, Atoillah Muslim SHI mengatakan, dengan berdirinya PKNU di Mesir diharapkan turut mewarnai dinamika Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) dan ikut berpartisipasi dalam kancah politik yang sesuai dengan Ahlusunnah wal Jamaah.
Pemilih tetap warga Indonesia yang di Mesir berjumlah 5084, dan sekitar empat puluh persennya adalah warga NU atau Nahdliyin. (nam)
