Pasuruan, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) hingga memisahkan diri dengan alasan organisasi massa terbesar itu terseret dalam kancah politik dalam perjalanannya. Akhirnya, organisasi berbasis mahasiswa Islam ini menyatakan keluar dan bersikap netral. Karenanya dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) 2006, PMII berencana gabung dengan NU.
Rencana back to nature tersebut disampaikan Ketua Umum PB PMII, Heri Hariyanto Azumi, seusai pembukaan Muspimnas PMII yang dilaksanakan di Taman Chandra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (14/12) lalu. Bahkan, menurut Heri, pihaknya telah bertemu dengan petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan telah membicarakan persoalan tersebut, meski tidak formal.
<>Dikatakannya, sesuai dengan lahirnya lembaga organisasi mahasiswa Islam dari tubuh NU. “ Tapi karena adanya perbedaan pandangan dan NU juga terseret dalam persoalan politik pada perjalanannya saat itu, sehingga PMII menyatakan keluar dan tidak bergabung lagi dengan NU dan PMII menyatakan oposisi. Namun, saat ini, karena NU netral maka kami berencana akan bergabung kembali,” terang Heri.
Karenanya itu, dalam Muspimnas kali ini, akan dibahas persoalan tersebut bersama para ketua cabang. Pihaknya berharap agar gabungnya kembali ke NU sesuai dengan harapan para senior dan dorongan berbagai pihak, bisa menjadi keputusan mutlak dalam Muspimnas tahun 2006 ini. “Rencana PMII ini dapat sambutan baik pengurus PBNU dan kalangan pengurus PMII juga mendukung,” katanya.
Selain akan kembali ke pangkuan NU, dalam Muspimnas juga di bahas persoalan yang menyangkut pendidikan dan persoalan bangsa yang tidak tertangani secara serius oleh pemerintah. “Dalam Muspimnas ini akan dibahas persoalan anggaran pendidikan yang harus sesuai dengan perundangan yakni 20 persen. Selain itu, Lapindo akan dibahas karena tidak seriusnya timnas,“ tambah Nur, salah satu pengurus PB PMII. (zi)