Warta

Secara Ilmiah Idul Adha 17 November

Selasa, 16 November 2010 | 05:00 WIB

Jakarta, NU Online
Hari Raya Idul Adha tahun 2010 ini kembali berbeda. Namun, berdasarkan perhitungan ilmiah seharusnya memang jatuh pada Rabu (17/11). Karena, tidak mungkin ada rukyat hilal di Indonesia maupun Saudi pada 6 November. Sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan dengan 8 November dan Idul Adha jatuh pada Rabu, 17 November 2010 ini.

“Saya memilih Idul Adha Rabu, 17 November berdasarkan sidang isbat dan memiliki dasar ilmiah paling kuat,”tutur peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, Senin (15/11). Berita ini kembali diturunkan karena banyak umat Islam yang ingin mengetahui.<>

Mengapa?  Tidak adanya sistem penanggalan yang disepakati secara internasional, serta banyaknya kepentingan, menyebabkan perbedaan jatuhnya tanggal Hari Raya itu terjadi.

Yang Idul Adha, Selasa mereka ini menggunakan kriteria wujud hilal. Asal bulan sudah berwujud maka positif. Namun NU, mereka mendasarkan inkanur rukyat atau kemungkinan bisa dirukyat dengan ketinggian bulan minimal dua derajat.
Karena itu ketika posisi bulan positif, tapi kurang dari dua derajat, seperti awal Dzulhijjah sekarang, maka sudah pasti terjadi perbedaan saat ada ketinggian bulan yang kritis.

Yang pasti secara astronomi, dua-duanya punya kelemahan. Baik wujud hilal dan ketinggian dua derajat. Dua derajat ini malah terlalu rendah sehingga tidak bisa dirukyat. Ketinggian bulan minimal itu 4 derajat. Jarak bulan dan matahari lebih dari 6,4 derajat.

Tapi, yang benar adalah Rabu, 17 November berdasarkan sidang isbat dan memiliki dasar ilmiah paling kuat. Secara ilmiah misalnya, tidak mungkin ada rukyat hilal di Indonesia maupun Arab Saudi pada 6 November. Sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan pada 8 November dan Idul Adha bertepatan pada 17 November 2010. (amf/ini)


Terkait