Jombang, NU Online
Jika melihat polisi nyanyi, polisi ganteng mungkin sudah biasa bagi kebanyakan orang. Namun hal ini berbeda dengan (polisi) selebriti yang kini ramai di media. Ustadz Syafi’i biasa sebut santri-santri Taman Pendidikan Al-Qur’an Masjid Al-Hidayah Menturus, Kudu, Jombang.<>

Dilihat dari usianya, polisi yang pernah bertugas di Irian Jaya ini tergolong masih muda, Ahmad Syafii, (31) yang kini menjabat Babinkamtibmas Polsek Ngusikan ini memiliki kesibukan yang patut ditiru. Setiap sore selepas sholat Asyar, ia meluangkan waktunya untuk mengajar Al-Qur’an.

“Kalau tidak ada jam dinas, hampir setiap sore ngajar Al-Qur’an untuk anak-anak di Masjid dekat rumah,” ujarnya santai.

Dirinya terketuk dengan pendidikan agama di Masjid yang berada di desanya setelah kembali dari bertugas di Irian Jaya. Di masjid yang merupakan peninggalan kakeknya ini, bersama 4 orang guru lain, ia berupaya menghidupkan kegiatan pendidikan agama.

”Ya sekedar membantu, ikut mengajar Al-Qur’an, ada sekitar 65 anak yang ngaji di Masjid,” imbuhnya merendah.

Syafi'i mengaku kegiatan keagamaan bagi anak-anak sangat penting, karena itu dirinya rela meluangkan waktu untuk disibukkan dengan mengajar TPQ.

”Pengetahuan saya masih jauh dibanding dengan ustadz-ustadz yang lain. Namun kalau kita tidak ikut peduli, siapa lagi yang memperhatikan,” tandasnya seraya mengatakan mengajar TPQ tidak ada gaji atau honor, modalnya adalah ikhlas dan peduli.

Di samping mengajar Al-Qur’an, pria yang kini memiliki satu anak ini juga disibukkan dengan mengajar ekstra kurikuler di beberapa sekolah. Salah satunya adalah di MTsN Kudu dan SMAN Ploso.

"Alhamdulillah diminta ngajar Pramuka, ini lebih bisa mendekatkan dengan masyarakat,apalagi sekarang saya di Babinkamtibmas,” imbuhnya saaat ditemui di sela-sela kegiatan Lomba Amaliah NU, yang digelar MWCNU Ngusikan di Masjid Besar Ngusikan, Selasa (6/2).



Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Muslim Abdurrahman