Warta

Toleransi Sebagai Watak Dasar NU

Sabtu, 20 Mei 2006 | 08:27 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai ormas terbesar di Indonesia, NU memiliki visi kultural yang mampu menyematkan tradisi moderasi dan toleransi antarumat beragama. Dengan demikian, alur pemikiran keislaman NU bersikap akomodatif.

“NU punya tradisi toleransi yang sanggup menjembatani problematika bangsa. Keberhasilan ini adalah bukti bahwa NU merupakan ormas yang sangat akomodatif dan peka terhadap persoalan umat,” ungkap Julie Chernov, dosen di University of Colorado, Boulder kepada NU Online di Jakarta, Sabtu (20/5).

<>

Wanita berusia 29 tahun ini mengungkapkan pentingnya menghormati segala perbedaan tanpa kehilangan semangat kebersamaan sebagai umat manusia. “Untuk itu toleransi adalah sarana untuk menciptakan perdamaian,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, mahasiswi yang sedang menyelesaikan riset disertasinya itu juga menyinggung peran santri dalam pembentukan khoiro ummah. Menurutnya, santri merupakan aset dan masa depan bangsa yang perlu untuk lebih diberdayakan.

“Para santri adalah modal besar dan masa depan bangsa, nantinya mereka diharapkan dapat menjadi pemimpin bangsa,” ungkapnya merujuk kepada mantan presiden RI KH Abdurrahman Wahid. (dar)

 


Terkait