Warta

UE Kunjungi PBNU, Bahas Islam Garis Keras

Jumat, 21 April 2006 | 14:42 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah Duta Besar Amerika Serikat, giliran Uni Eropa (UE) datangi PBNU. Jum’at (21/4) sore, delegasi UE yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderalnya Javier Solana bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.

Pertemuan tertutup yang digelar di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat itu membahas banyak hal, terutama seputar masalah keagamaan yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Maraknya gerakan Islam garis keras tidak luput juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

<>

“Kita bicarakan banyak hal, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan dan maraknya gerakan Islam garis keras,” ungkap Hasyim kepada wartawan usai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Hasyim menambahkan, dirinya kembali menegaskan beberapa hal soal pandangan dan posisi gerakan NU dalam konteks nasional maupun internasional. Di antaranya soal sikap moderat NU dalam hubungannya dengan berbangsa dan beragama.

“Saya katakan bahwa NU ini organisasi yang moderat, antikekerasan, dan lebih mengedepankan substansialisme-inklusif dalam konteks beragama dan berbangsa, bukan formalisme-ekslusif” terang mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini.

Maraknya gerakan radikalisme di Indonesia maupun di dunia internasional, ungkap Hasyim, disebabkan tindakan Amerika Serikat (AS) yang tidak memerhatikan dengan baik kelompok Islam moderat. ”Amerika selama ini tertutup dan belum cukup peduli terhadap Islam moderat, sehingga masyarakat kemudian bergeser ke garis keras. Karena keras, masyarakat jadi senang perang,“ paparnya.

Untuk mengatasi masalah itu, imbau Hasyim, AS harus memperbaiki langkah dan gerakannya dengan melakukan pendekatan yang baik, misalnya dengan pendekatan ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya. Bukan malah dengan pendekatan politik atau militer. “Harus ada perubahan strategi dari Amerika,“ jelasnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut, sejumlah pengurus teras PBNU tampak turut mendampingi Hasyim. Mereka adalah Endang Turmudzi (Sekjen), Abdul Aziz (Ketua) dan Anas Thahir (Wakil Sekjen) dan Iqbal Sullam (Wakil Sekjen). Sementara Javier Solana ditemani sejumlah stafnya. (rif)


Terkait