Umat Islam di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memadati Lapangan Monumen Gerakan Banteng Nasional (GBN) Procot, Sabtu (27/9) lalu. Mereka bersama 100 ulama kharismatik se-Kabupaten Tegal khidmat beristighosah mencari berkah di akhir Ramadhan.
Kendati arus mudik Lebaran begitu padat, namun acara yang digelar di daerah jalur Tegal-Purwokerto usai salat tarawih itu, berlangsung tertib dan khidmat.<>
Ketua Pimpinan Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren NU se-Indonesia, KH Nasichun Isa Mufti, sebagai pemrakarsa, mengaku gembira dengan suksesnya penyelenggaraan tersebut.
Menurutnya, momentum doa bersama pada Ramadhan sangat mendesak dan penting digelar. “Mudah-mudahan doa ini bisa membawa kesejukan dan kedamaian di Kabupaten Tegal. Utamanya tercipta suasana kondusif dalam penegakan demokrasi di negeri poci ini,” ungkapnya.
Istighosah itu diikuti perwakilan 54 pondok pesantren se-Kabupaten Tegal di bawah naungan RMI.
KH Zaenal Arifin bertindak sebagai pemimpin istoghosah sedangkan doa penutup dipimpin 9 kiai kharismatik secara berturut-turut: KH Abdul Jalil (Kalikangkung), KH Abdullah Jamil (Tarub), KH Ali Ghufron (Bojong), KH Zaenudin (Slawi), KH Bahrudin (Talang), KH Muhammad Syafii Baidlowi (Babakan), KH Aminudin (Tuwel) dan KH Habil Alwi (Jatinegara).
“Tanggal 6 Oktober, kami juga akan menggelar istighosah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dan empat pasangan cabup-cawabup Tegal,” ujar Kiai Nasichun yang juga Pengasuh Pesantren Ma'jaduth Tholibin, Babakan, Lebaksiu, Tegal, itu. (was)