Warta

Warga Lereng Merapi Mau Mengungsi Setelah Dibujuk Kiai

Senin, 15 Mei 2006 | 11:51 WIB

Magelang, NU Online
Warga lereng Gunung Merapi di Dusun Babadan 2, Kelurahan Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang akhirnya mau mengungsi. Mereka bersedia meninggalkan kampungnya ke tempat pengungsian setelah dibujuk oleh KH Syukur Akhadi, tokoh masyarakat setempat.

Kiai Syukur, demikian ia akrab disapa, menjelaskan bahwa keengganan warga untuk mengungsi dikarenakan khawatir ditelantarkan di tempat pengungsian. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, saat Merapi berstatus siaga, warga telah mengungsi, namun di tempat pengungsian itu mereka diperlakukan tidak manusiawi.

<>

Oleh karena itu, kata Kiai Syukur, warga sebenarnya meminta jaminan kepada aparat jika nanti di pengungsian, nasibnya tidak akan ditelantarkan. “Meskipun Merapi berstatus awas, kalau tidak ada jaminan, mereka tetap tidak mau. Akhirnya saya beri pengertian, bahwa saya yang menjamin, baru mereka mau,” ujar Kiai Syukur kepada NU Online, Sabtu (13/5)

Sebelumnya, warga bersikeras tidak mau mengungsi meski aparat Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) yang terdiri dari unsur Desa, Kecamatan, Koramil, dan Polsek membujuk mereka.

Bahkan aparat sudah menyediakan tiga truk milik Kodim Magelang untuk mengangkut pengungsi. Namun mereka tetap tidak mau mengungsi dengan alasan tidak mau meninggalkan harta bendanya.

Permintaan agar warga bersedia mengungsi itu dilakukan setelah BPPTK Yogyakarta mengumumkan status Gunung Merapi dari siaga menjadi awas. (kra)

Kholilul Rohman Ahmad, Kontributor NU Online di DI Yogyakarta


Terkait