Dayah MUDI Samalanga Kirim 131 Dai di 21 Titik di Indonesia

Bireuen, NU Online

Sebanyak 131 dai dari Komunitas Dai (NIDA) Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga Kabupaten Bireuen resmi diberangkatkan untuk berdakwah ke 21 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pelepasan dipimpin langsung dipimpin langsung oleh Mudir Dayah MUDI Samalanga Abu Syekh H Hasanoel Basri HG (Abu MUDI) di Aula Gedung Mahad Aly, Rabu (5/3/2025).

Prosesi ini diawali dengan doa bersama dan tepung tawar sebagai simbol harapan agar para dai senantiasa dilindungi Allah swt dalam perjalanan dakwah mereka.

Mereka akan mengisi ruang-ruang dakwah di perkotaan seperti Medan, Pekanbaru, Jakarta, dan Surabaya, hingga daerah terpencil seperti Pulau Banyak dan Pulau Nias.

"Para dai akan berangkat secara bertahap dan, membawa misi membangun pemahaman Islam yang moderat, menghidupkan majelis ilmu, dan mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat..Sebelum diberangkatkan, para dai telah menjalani serangkaian pembekalan intensif," kata Tgk Muhammad Yasir.

Ia menjelaskan bahwa para dai tersebut telah mengikuti proses tiga tahapan pembekalan, mulai penguatan niat dan keikhlasan, strategi dakwah sesuai karakter masyarakat setempat, hingga dakwah metode hikmah yang dicontohkan Rasulullah saw.

Hal tersebut dirancang untuk memperkuat mental dan wawasan para dai dalam menghadapi dinamika masyarakat di lapangan.

Ia juga mengingatkan bahwa tugas ini tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi pelayan umat. “Dai harus menjadi sosok yang dekat dengan masyarakat, mau mendengar, dan mengayomi. Keberhasilan dakwah terletak pada bagaimana masyarakat merasa terbantu dan tercerahkan, bukan sekadar banyaknya materi yang disampaikan,” tambahnya.

Dalam tausiyahnya, Abu MUDI berpesan agar para dai senantiasa mengedepankan kelembutan dalam berdakwah. Ia mengingatkan bahwa dakwah yang efektif adalah dakwah yang mampu menyentuh hati, bukan sekadar memenangkan argumen.

“Ajarkan ilmu fardlu Ain kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami. Jangan memaksakan pemahaman, tapi bimbing mereka perlahan-lahan. Ingat, tugas kalian bukan menghakimi, tapi membimbing umat menuju jalan yang diridhai Allah,” tuturnya penuh haru.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga menekankan pentingnya menjaga akhlak sebagai representasi Dayah MUDI. “Di mana pun kalian berada, kalian adalah cerminan MUDI. Jaga nama baik dayah, berikan keteladanan, dan jangan lelah berbuat baik,” pesannya.

Pemberangkatan para dai ini disambut hangat oleh keluarga besar Dayah MUDI dan masyarakat Samalanga. Meski tantangan di lapangan tidak ringan mulai dari keterbatasan fasilitas hingga kondisi geografis yang sulit para dai telah ditempa mental dan spiritual yang kuat selama menuntut ilmu di dayah.

Tgk T Zulfadli atau akrab disapa Waled Landeng anggota DPR Aceh yang juga alumni MUDI Samalanga  optimistis para dai akan mampu menjalankan tugas dengan baik. “Mereka telah dibekali ilmu, akhlak, dan kesiapan mental. Yang terpenting adalah mereka berangkat dengan niat tulus untuk mengabdi kepada umat,” katanya.

Waled Landeng anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh itu menyebutkan keberangkatan 131 dai ini menjadi bukti nyata dedikasi Dayah MUDI dalam mencetak kader ulama yang siap mengabdi untuk umat dan bangsa. Dengan semangat juang yang tinggi, para dai muda ini menjadi lentera penerang, menghidupkan kembali cahaya ilmu dan nilai-nilai Islam di berbagai pelosok negeri.

"Selamat bertugas para dai muda! Dakwah kalian adalah titipan amanah yang akan menjadi saksi perjuangan di hadapan Allah kelak. Mari kita bumikan dakwah beut seumeubeut (taklim) ala Tastafi (Tasawuf, Tauhid dan Fiqh),"pintanya