Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri saat menyampaikan khutbah Idul Adha di Lapangan Saburai, Enggal, Kota Bandar Lampung, Kamis (29/6/2023). (Foto: istimewa)
Muhammad Faizin
Penulis
Bandarlampung, NU Online
Pada pelaksanaan ibadah Shalat Idul Adha 1444 H tingkat Provinsi Lampung, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Mohammad Mukri didaulat menjadi khatib. Pada pelaksanaan shalat yang dilaksanakan di Lapangan Saburai, Enggal, Kota Bandar Lampung, Kamis (29/6/2023), Prof Mukri mengingatkan pentingnya toleransi dan moderasi dalam kebinekaan.
Ia menjelaskan bahawa toleransi dan moderasi menjadi kunci kehidupan yang penuh harmoni di tengah keragaman. Keragaman merupakan sunnatullah dan toleransi serta moderasi menjadi salah satu nilai dan pilar penting untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian yang akan berimbas positif pada keberlangsungan dan keberhasilan pembangunan.
“Keragaman yang ada ini tidak boleh menjadi sumber konflik dengan munculnya sikap intoleran, tidak menghargai, dan senang menyalahkan orang lain,” katanya.
“Justru sebaliknya, keragaman yang ada ini harus mampu diolah dengan baik sehingga mampu menjadi sebuah kekayaan sosial yang semakin memperindah suasana dan membawa kemaslahatan bagi semua,” imbuhnya pada acara yang dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini.
Terlebih jelang tahun politik 2024, di mana akan digelar pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat dan sosok yang akan memimpin negeri ini. Pastinya perbedaan-perbedaan pilihan menjadi kepastian.
“Semua itu jangan sampai memunculkan polarisasi di tengah masyarakat dengan saling mengejek, melakukan provokasi, ujaran kebencian, dan menyebar hoaks,” imbau Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung ini.
Baca Juga
Tawassuth sebagai Jalan Harmoni
Prof Mukri mengingatkan masyarakat untuk menghindari penggunaan politik identitas, terlebih identitas agama untuk kepentingan politik praktis.
“Kita harus menjadikan agama sebagai solusi dari berbagai permasalahan, bukan menjadikan agama sebagai sumber konflik dan masalah,” tegasnya pada acara yang dihadiri Sekda Lampung Fahrizal Darminto dan Danrem 043/Gatam Iwan Ma’ruf Zainudin.
Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai toleransi dan moderasi merupakan gen yang sudah diturunkan oleh para leluhur dan nenek moyang bangsa Indonesia serta menjadi kekuatan penting bagi bangsa dalam melewati perubahan zaman.
Banyak nilai-nilai kebaikan yang bisa dipetik dari rangkaian ibadah di bulan Dzulhijjah khususnya pada momentum hari raya Idul Adha. Di antaranya terlihat dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan umat Islam dengan berbagi rezeki pada orang lain. Daging hewan kurban dibagikan kepada orang lain, baik kepada umat Islam maupun umat agama lain.
“Semoga Sang Bumi Ruwa Jurai terus menjadi daerah yang rukun, damai, sejahtera yang akan menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara yang kuat dan mampu merawat jagat, membangun peradaba,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua