Daerah

Mahasiswa Unwaha Jombang Belajar Bersama dengan Komunitas Muslim Thailand

Rabu, 12 Februari 2020 | 15:00 WIB

Mahasiswa Unwaha Jombang Belajar Bersama dengan Komunitas Muslim Thailand

Beberapa mahasiswa Unwaha Jombang bersama komunitas Muslim Thailand. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Sebanyak 21 mahasiswa dari program studi (prodi) Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Universitas KH Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang, Jawa Timur dikirim untuk belajar ke Thailand.
 
Mereka dikirim untuk menjalani masa magang selama satu bulan di Komunitas Muslim Thailand. Rombongan mahasiswa akan berada hingga tanggal 2 Maret 2020 mendatang. Rombongan itu terdiri dari enam mahasiswa dan 19 mahasiswi.
 
Rektor Unwaha Anton Muhibuddin menjelaskan, program magang mahasiswa ini dilakukan atas kerja sama Unwaha dengan Rajamangala University Technology of Krungtep, Thailand. Sedangkan pembiayaannya dari universitas dan beasiswa dari lembaga partner Unwaha.
 
“Insyaallah tahun depan Unwaha akan mengirimkan mahasiswanya dalam program serupa ke Malaysia, Brunai, dan Thailand,” kata Anton  kepada NU Online, Selasa (11/2).
 
Menurut Anton, di komunitas Muslim Thailand, mahasiswa mengajarkan bahasa kepada anak usia enam tahun hingga orang dewasa umur 80 tahun.
 
Saat ini populasi Muslim di Thailand hanya sekitar 15 persen dibandingkan penganut Budha. Mayoritas Muslim tinggal di bagian selatan Thailand, yaitu sekitar 1,5 juta jiwa. Provinsi Patani, Yala, Satun, dan Narathiwat adalah provinsi yang didominasi penduduk Muslim. Rata-rata penduduk tersebut berbahasa Melayu, yaitu berada di Patani, Yala, dan Narathiwat. 
 
Selain berbahasa asli Thailand dan Malaysia, terdapat juga penduduk yang berbahasa Cina.
 
“Kita pilih komunitas Muslim biar tidak sulit ibadah dan makan. Mahasiswa-mahasiswi kita diminta mengajar ngaji Al-Qur'an setiap hari Ahad,” ujar pria asal Malang ini.
 
Banyak Muslim Thailand secara etnik dan bahasa berasal dari bangsa Thai. Mereka berasal dari keturunan yang menikah dengan pedagang yang membawa Islam ke Thailand. Ada pula yang menikah dan berpindah agama menjadi Muslim. 
 
“Di daerah perbatasan Thailand dan Malaysia tersebut kebanyakan populasi Muslim berasal dari bangsa Melayu. Mereka yang dikenal sebagai bangsa Yawi ini berbicara bahasa Melayu yang tidak dimengerti oleh penduduk berbahasa Thai. Hal ini menciptakan identitas unik penduduk Muslim di Thailand,” tambahnya.
 
Jauh di utara, seperti di beberapa daerah di tengah Thailand, terdapat bangsa Muslim Thailand yang berasal dari bangsa Hui. Kebanyakan bangsa Muslim Cina di Thailand berasal dari kelompok yang disebut Chin Ho atau Haw dalam bahasa Thai. Meski dalam sejarahnya Chin Ho bukanlah seorang Muslim.
 
“Banyak sejarawan berpendapat nama tersebut adalah kombinasi dari Chin (Cina) dan Ho (Hui). Hal ini juga berhubungan dengan kesamaan pengucapan dengan Cheng Ho, salah sorang penjelajah terkenal dari Cina yang mengunjungi Thailand dalam sejarah awal Siam,” tandas Anton.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin