Jepara, NU Online
Seorang guru yang mengajarkan shalat kepada muridnya, selama masih dikerjakan, maka pahala bagi guru tidak akan terputus.
Pernyataan itu disampaikan Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubadillah Shodaqoh pada pengajian umum yang diselenggarakan Pesantren Darunnajah desa Kedungleper kecamatan Bangsri kabupaten Jepara, Sabtu (09/12) malam.
“Kiai Ridlwan yang mengajarkan shalat, selama masih ditunaikan santrinya, akan terus mendapat ganjaran,” terangnya pada acara yang juga Haul KH Ridlwan ke-47, KH Muchtar Hasan ke-33 dan KH Baidlowi Ali ke-11.
Jika saat Kiai Ridlwan masih hidup mengajarkan kepada 100 santri, kemudian sekarang sudah wafat, pahala akan terus mengalir kepadanya.
Pengajian umum dalam rangka haul itu, menurutnya, merupakan contoh kelebihan ulama atau orang alim. Karena itu, santri penting membaca manaqib (sejarah) orang alim.
“Sembari berdoa agar derajat guru kita diangkat dan kita pun katut (ikut, red),” paparnya pada kegiatan yang dimeriahkan Jamiyyah Hadrah Robithotussyubban (RBS) Jepara.
Ia menambahkan, sebagaimana petuah Abu A’la, ulama laksana pohon kelapa yang tiap bagiannya bermanfaat. Begitu juga dengan ulama, bermanfaat kepada masyarakat. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)