Internasional KRISIS MESIR

Alumni NU-Mesir Dukung Sikap Al-Azhar

Selasa, 3 September 2013 | 01:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Para kader Nahdlatul Ulama (NU) alumni Universitas Al-Azhar Mesir menyatakan dukungan penuh terhadap sikap lembaga Al-Azhar, beserta Syekh Agung Al-Azhar Ahmad Al-Tayeb dan Mufti Agung Republik Arab Mesir Syaikh Ali Jum’ah.
<>
Pernyataan dukungan ini muncul dalam pertemuan Syawalan dan Reuni Kader NU-Mesir bertema “Reinventing Peran Keilmuan dan Keumatan Kader NU-Mesir di Indonesia” yang diselenggarakan PP Aji Mahasiswa Al-Muhsin, Krapyak Wetan, Yogyakarta, Ahad (1/9). Hadir dalam kesempatan ini Katib Aam PBNU KH Malik Madani.

Seperti diberitakan sejumlah media, pihak yang mendapat dukungan ini merupakan kelompok yang menyetujui aksi militer pengumuman peta jalan bagi masa depan Mesir dengan melengserkan Presiden Mursi.

Sebanyak 100 kader NU alumni Mesir dari berbagai strata pendidikan ini sepakat tentang kondisi aktual di Mesir yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan negaranya. 

Selain merumuskan sikap terhadap krisis di Negeri Seribu Menara, para alumni juga menyadari tentang belum maksimalnya peran publik kader NU-Mesir di Indonesia di bidang keilmuan dan keumatan. Mereka membutuhkan panduan umum yang dapat mengarahkan kepada peran di kedua bidang tersebut.

Acara reuni yang baru dilaksanakan pertama kali ini merekomendasikan pula kepada alumni untuk membangun sistem, jaringan dan manajemen organisasi yang lebih baik. Diakui, pengeloaan alumni Mesir di Indonesia selama ini belum tergarap secara optimal.

Kiai Malik dalam taushiyahnya mendorong alumni Mesir andil dalam memperkaya khazanah keilmuan dan memperkuat paradigma pemikiran Islam di Indonesia yang toleran dan moderat. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan memperdalam literatur keislaman dari Timur Tengah sekaligus memperkaya literasi keislaman yang sekarang ini mulai menurun. (Anis Mashduqi/Mahbib )