Muzaffarnagar, NU Online
Di tengah sejumlah cerita ketegangan antara komunitas Hindu dan Muslim di India, ada kisah harmoni di desa Nanhera, kota Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, India. Sebuah masjid tua di kampung tersebut hingga kini terurus cukup baik di tengah-tengah komunitas Hindu.
Seorang pemeluk Hindu, Ramveer Kashyap, rela merawat masjid berusia 120-an tahun itu selama puluhan tahun. Ia menjaga, membersihkan, menyalakan lilin di kala petang, juga memperbaiki bangunan bila ada bagian yang rusak. Keahlianya sebagai tukang batu bermanfaat ketika masjid butuh sedikit renovasi.
Pria 59 tahun ini mengaku ikhlas melaksanakan semua ini sebagai tugas agama. "Iman saya mengajarkan saya untuk menaruh hormat terhadap semua tempat ibadah," kata Ramveer, seperti dilaporkan India Times, Sabtu (8/9).
Uniknya, di kampung tersebut sekarang tidak ada satu pun penduduk yang beragama Islam. Nanhera merupakan desa yang didominasi Jat, komunitas tradisional setempat yang beragama Hindu dan banyak bergerak di bidang pertanian.
Menurut Ramveer, umat Islam di Nanhera cukup banyak semasa penjajahan Inggris. Namun mereka secara bertahap pindah setelah India merdeka. Kini, sesekali masjid dijadikan tempat shalat oleh para palancong atau Muslim yang kebetulan melintas.
Ramveer tinggal sekitar 100 meter dari masjid yang ia urus. Sejak kecil ia tumbuh dan bermain di sekitar masjid itu. "Bagi saya ini adalah tempat ibadah yang pantas dihormati. Karena tak ada yang mengurusnya, saya sebagai pemuda mengambil tanggung jawab ini. Selama 25 tahun terakhir, saya menyapu dan menjamin perawatan dasar," paparnya.
Masjid desa Nanhera, kota Muzaffarnagar. (Foto: India Times)
Atas dedikasinya ini, Ramveer mendapat simpati banyak pihak. Kepala desa setempat, Dara Singh mengatakan, peristiwa perpindahan keluarga Muslim terakhir dari Nanhera sudah berlangsung hampir 50 tahun. Namun, tempat ibadah mereka masih tersisa dan terpelihara sebagaimana mestinya.
Menurut Dara Singh, terawatnya masjid saat ini tak lepas dari kontribusi Ramveer, yang tak hanya berkorban waktu dan tenaga, tapi kadang juga uang, misalnya untuk membeli cat. "Kadang anggota keluarga Ramveer juga turut membantu membersihkan masjid," tutupnya.
Masjid Nanhera pernah hendak diruntuhkan dalam sebuah ketegangan komunal pada tahun 2013. Ramveer saat itu berani pasang badan dan memberi pembelaan penuh atas tempat ibadah yang ia hormati tersebut. (Red: Mahbib)