Ketenagakerjaan

Hadapi Persaingan Dunia Kerja, Menaker Minta Generasi Milenial Tingkatkan Keterampilan

Rabu, 10 November 2021 | 06:29 WIB

Hadapi Persaingan Dunia Kerja, Menaker Minta Generasi Milenial Tingkatkan Keterampilan

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta kepada generasi milenial untuk terus meningkatkan keterampilannya agar mampu bersaing di dunia kerja.

Jakarta, NU Online

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta kepada generasi milenial untuk terus meningkatkan keterampilannya agar mampu bersaing di dunia kerja. 

 

"Paculah kemampuan Kalian setingi-tingginya untuk penguasaan teknologi, kompetensi kerja, dan sering melakukan kolaborasi positif, sehingga dapat memenangkan peluang persaingan dunia kerja yang ada," ujar Menaker. 

 

Menaker menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci pada Webinar Dewas Menyapa Indonesia, Rabu (10/11/2021) secara virtual. Webinar tersebut bertajuk “How Millenial Leaders Will Change Indonesia”. 

 

Menaker mengemukakan bahwa potret kondisi Ketenagakerjaan Nasional berdasarkan Data BPS per Agustus 2021 menunjukkan penduduk usia kerja di Indonesia saat ini sebanyak 206,71 juta orang, terdiri atas 140,15 juta orang merupakan angkatan kerja dan 66,56 juta orang merupakan bukan angkatan kerja. 

 

Angkatan kerja tersebut terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang dan pengangguran terbuka sebanyak 9,10 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 6,49%. 

 

Menurutnya, penduduk yang bekerja dari sisi pendidikan mayoritas adalah lulusan SMP ke bawah. Dari kondisi ini, dapat dilihat bahwa penduduk yang bekerja masih didominasi pekerja yang kurang terampil (low-skill). 

 

"Kondisi ini tentunya memberikan tantangan bagi kita semua untuk dapat terus memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di Indonesia melalui peningkatan kualitas, kuantitas dan persebaran sumber daya manusia (SDM) Tenaga Kerja," ucapnya. 

 

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan pemanfaatan teknologi yang mampu mengubah wajah industri dan ekonomi baik ditingkat nasional maupun global. 

 

Menurutnya, inovasi teknologi dan bisnis baru bersama-sama dengan perubahan preferensi konsumen akan terus berlanjut mengubah produksi global. Hal itu akan berdampak pada pasar tenaga kerja dan jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. 

 

"Oleh karena itu, generasi millenial harus  menguasai teknologi mengingat digitalisasi ekonomi memerlukan keahlian yang berbeda dengan era sebelumnya," ucapnya.