Al-Qur'an Dorong Kerjasama, Bukan Kejahatan dan Permusuhan
NU Online · Rabu, 4 Juli 2012 | 06:05 WIB
Pontianak, NU Online
Wakil Presiden Boediono menilai Al-Qur'an mengajak manusia untuk bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam kejahatan dan permusuhan.<>
"Bagi kaum muslim, Al-Qur'an adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tidak pernah kering," kata Wakil Presiden Boediono saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional Ke-7 Antar Pondok Pesantren, MTQ Internasional Ke-1 Antar Lembaga Al-Qur'an, Musyawarah Nasional (Munas) Ke-4 Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Perumahan Rakyat Djan Faried, Gubernur Kalbar Cornelis MH, serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.
Dikatakan Wapres, meski Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT dalam bahasa Arab untuk dapat dipahami oleh manusia, namun menurut para Ulama, pemahaman manusia terhadap Al-Qur'an masih bertingkat-tingkat.
"Ada yang sebatas pemahaman harfiah, namun ada juga pemahaman yang lebih tinggi, dan itu memerlukan ketekunan dan kesungguhan agar benar-benar paham akan arti dan tafsir sesungguhnya," kata Wapres.
Bagi kaum muslim, kata Wapres, Alquran merupakan kitab yang diimani bersama, sebagai petunjuk dan penuntun kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Alquran, tambah Wapres, tidak hanya berisi prinsip-prinsip keimanan, namun juga sumber nilai-nilai universal, ilmu pengetahuan, hingga hikayat kehidupan, yang dikemas dengan bahasa yang indah, penuh dengan filosofi keteladanan, serta pesan moral yang luhur dan agung.
Dikatakan, Alquran juga memberi tuntunan kepada umat agar membangun kehidupan yang harmonis, saling bertoleransi, hidup dalam kedamaian dan hidup untuk saling mengenal, saling mengasihi, saling memberi maaf, dan tidak membenci satu sama lain.
Boediono juga menilai, kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an tidak semata-mata menjadi ajang untuk berlatih dan bertanding membaca Alquran saja, tetapi juga untuk makin memahami substansi dari ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan benar dan tepat.
"Dengan makin memahami dan mendalami kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an, insya Allah, kita mampu memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui nilai-nilai keagamaan, aturan hukum, serta kerukunan antar umat beragama, sejalan dengan nilai-nilai universal ajaran terkandung di dalam Al-Qur'an," kata Wapres.
Dikatakan Wapres, kegiatan memperbanyak penghafal atau Huffadz Al-Qur'an sebagai bagian dari Musabaqoh ini adalah upaya yang mulia.
Para Huffadz Al-Qur'an, kata Wapres, sesungguhnya telah ikut berperan dalam memelihara dan menjaga keaslian dan kelestarian Al-Qur'an sampai hari akhir.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
4
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
5
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
6
RMI PBNU Gelar Halaqah Lembaga dan Banom, Kupas Hujjah KH Afifuddin Muhajir
Terkini
Lihat Semua