Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Umat Islam telah memasuki bulan Sya'ban 1446 H sejak Jumat (31/1/2025) lalu. Artinya, pada Kamis (13/2/2025) malam, umat Islam akan memperingati malam Nisfu Sya'ban, salah satu malam yang penting bagi umat Islam. Hal ini karena pada malam tersebut dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Ustadz Hengki Ferdiansyah menjelaskan bahwa terdapat banyak ibadah yang bisa dilakukan pada bulan Sya'ban, termasuk malam Nisfu Sya'ban di dalamnya, yang merupakan salah satu cara Nabi Muhammad memuliakan bulan kedelapan hijriah ini.
"Di antara bulan yang dimuliakan Rasul itu adalah Sya’ban. Beliau memuliakannya dengan memperbanyak ibadah, seperti puasa dan ibadah lainnya," tulis Ustadz Hengki sebagaimana dikutip NU Online dalam artikelnya berjudul Hukum Merayakan Malam Nisfu Sya'ban, pada Selasa (11/2/2025).
Baca Juga
Kapan Malam Nisfu Syaban 1446 H?
Umat Islam terbiasa memperingati malam pertengahan bulan Sya'ban ini dengan berkumpul sembari beribadah dan melakukan hal positif lainnya. Setidaknya, Ustadz Hengki menjelaskan bahwa malam Nisfu Sya'ban bisa diisi dengan shalat Isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Subuh yang juga dengan berjamaah. Penjelasan itu ia kutip dari kitab Qalyubi wa Umairah sebagai berikut:
“Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan berzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan,” tulis Ustadz Hengki, menerjemahkan kitab tersebut.
Lebih lanjut, Ustadz Hengki mengungkapkan bahwa pandangan di atas mengenai keutamaan malam Nisfu Sya'ban diperkuat dengan sejumlah hadits di antaranya yang diriwayatkan Ibnu Hibban berikut:
“Allah memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan.”
Baca Juga
Doa Malam Nisfu Sya‘ban
Ustadz Hengki menerangkan bahwa hadits riwayat Ibnu Hibban ini juga banyak disampaikan oleh perawi hadits lainnya, meskipun dengan redaksi dan silsilah sanad yang berbeda.
Sejumlah ulama menyebut sebagian hadits tentang keutamaan malam nisfu Sya’ban dlaif. Namun, Ustadz Hengki menekankan bahwa kedlaifan hadits itu tidak berati berujung pada larangan untuk merayakan malam Nisfu Sya’ban dengan beribadah. Sebab, mayoritas ulama membolehkan pengamalan hadits dhaif untuk fadhail a’mal.
"Dengan demikian, pada saat malam Nisfu Sya’ban nanti, mari kita perbanyak ibadah, doa, dan minta ampunan pada Allah, sebab di malam itu Allah akan menjawab doa hamba-hamba-Nya," tulisnya.
Sementara itu, Ustadz Faruq Hamdi menjelaskan bahwa di antara amalan lain yang dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali yang dilanjutkan dengan berdoa. Hal ini lazim dan menjadi tradisi yang sudah berkembang di Nusantara ini.
Demikian ia jelaskan dalam artikelnya berjudul Seputar Amalan dan Keutamaan Bulan Sya'ban yang dikutip NU Online pada Selasa (11/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa doa pada malam Nisfu Sya'ban tidak mungkin tertolak. Hal ini sebagaimana dinyatakan secara langsung oleh Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami, Imam ‘Asakir, dan Al-Baihaqy berikut:
“Ada lima malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya‘ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”
Terpopuler
1
Pramoedya Ananta Toer, Ayahnya, dan NU Blora
2
Amalan Gus Baha saat Haji dan Khataman di Bulan Syaban
3
Gus Baha: Jangan Berkecil Hati Jadi Umat Islam Indonesia
4
Munas NU 2025: Hukum Kekerasan di Lembaga Pendidikan adalah Haram
5
Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Kembali Gelar Festival Ilmiah Santri
6
Konbes NU 2025 Rumuskan Masa Jabatan Ketua Umum PBNU: Diusulkan Maksimal 2 Periode
Terkini
Lihat Semua