Buka Diklat Kepala Madrasah Ma'arif NU Jateng, Prof Ali Ramdhani Analogikan Pemimpin sebagai Jantung
Selasa, 11 Maret 2025 | 18:00 WIB

Momen foto bersama dalam acara Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Tahap 1 Tahun 2025 di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Banyumanik, Senin (10/3/2025). (Foto: dok. LP Maarif NU)
Kendi Setiawan
Penulis
Semarang, NU Online
Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Muhammad Ali Ramdhani membuka Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Tahap 1 Tahun 2025 di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Banyumanik, Senin (10/3/2025).
Pada kesempatan itu, Prof Ali Ramdhani menyampaikan arahan kepada para kepala madrasah. Ia menganalogikan pemimpin sebagai organ jantung dalam tubuh. Menurutnya, organ jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh organ lain dalam tubuh.
“Jantung memompa darah agar ujung kaki kebagian oksigen, agar masing-masing organ berfungsi,” tegas kang Dani, sapaan akrab Prof Ali Ramdhani.
Ia menjelaskan bahwa konsekuensi jantung sebagai penyuplai darah sehingga mendapatkan kenyamanan berada dalam lindungan tubuh. Begitu juga seorang pemimpin yang mendapat kemuliaan tak lain karena fungsinya sebagai pelayan umat.
“Pemimpin adalah pelayan umatnya, bahwa posisinya di tengah dan dilindungi tulang, karena pada dasarnya dia khadimul umat, mulia karena ibu bapak melayani umat,” tandasnya.
Pria yang juga Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag RI ini menambahkan, kepala madrasah (Kamad) yang baik juga harus memiliki ‘fast’ yang berarti cepat dalam segala hal.
"Kepala madrasah menjadi lokomotif pergerakan yang cepat, dalam istilah Bahasa Inggrisnya fast,” sambungya.
Selain itu, menurut Kang Dani, Kamad harus memiliki ‘FAST’ yang diakronimkan sebagai fathanah, amanah, shiddiq dan tabligh.
“Fathanah adalah kecerdasan yang baik, kecerdasan emosional, berpikir tak hanya dengan otak tapi dengan hati,” tukas Kang Dani.
Sementara amanah, menurutnya, melaksanakan tugas sampai tuntas dengan penuh tanggung jawab. Shiddiq yaitu jujur dan tabligh menyampaikan sesuatu yang baik.
“Kata kuncinya Kamad bagaimana dia melayani dengan baik,” pungkas Kang Dani.
Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin berpesan agar Kamad memberi perhatian khusus pada kurikulum keaswajaan. Gus Rozin mengaku miris dengan data minimnya pengetahuan generasi muda tentang NU.
“Hampir 60 persen warga Indonesia mengaku NU, namun hanya 8 persen anak-anak di bawah 20 tahun yang mengenal NU,” tegasnya.
Gus Rozin juga mengatakan telah membuktikan sendiri, indikasi pengenalan belum sempurnanya pengetahuan anak-anak terkait NU. Ketika di kantor PWNU Jateng anak-anak berkumpul dan diberikan pertanyaan kuis, rata-rata tak bisa menjawab.
“Saat kuis, siapa Mbah Hasyim? Mereka tidak bisa menjawab. Siapa Rais Aam tidak bisa menjawab,” tambahnya.
Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani menjelaskan, Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Tahap 1 Tahun 2025 yang bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang ini bertujuan untuk menghasilkan pemimpin madrasah yang berintegritas, berkompeten, dan berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah.
“Dengan kepemimpinan yang baik, diharapkan semua madrasah dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan potensi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas,” ujar Fakhrudin.
Peserta diklat yang berlangsung selama lima hari, mulai Senin-Jumat, 10-14 Maret 2025 ini berjumlah 236 kepala madrasah, terdiri dari 30 kepala MA, 126 kepala MI, dan 80 kepala MTs. Dari jumlah tersebut, terdapat 62 peserta berstatus PNS dan 178 non-PNS.
Mengingat tingginya animo Kamad yang ingin mengikuti diklat, pihaknya akan membuka diklat yang sama tahun ini.
“Insyaallah akan kita buka tahap kedua,” tukasnya
Hadir dalam diklat yang dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan antara LP Ma’arif NU PWNU Jateng dengan BDK Semarang tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Jateng H Saiful Mujab, Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang H Muchammad Toha, dan Kepala Balai Litbang Agama Semarang H Moch Muhaemin.
Terpopuler
1
Kemenhub Sediakan Mudik Gratis via Jalur Darat dan Laut, Berangkat 26-28 Maret 2025
2
Presiden Prabowo Tanda Tangani PP Nomor 11 2025 tentang Pencairan THR dan Gaji Ke-13 ASN
3
Masih Dibuka, 10 Program Mudik Gratis Lebaran Idul Fitri 2025
4
Penangkapan KH Zainal Musthafa, Ansor Ciamis, dan Hak Interpelasi Oto Iskandar di Nata
5
Kultum Ramadhan: Cara Beribadah Tanpa Riya’, Menjaga Keikhlasan dalam Setiap Amalan
6
Nyai Sinta Nuriyah Jadi Ibu Negara Pertama RI yang Konsisten Bahas Kesetaraan Gender, Ini Alasannya
Terkini
Lihat Semua