Nasional

Gus Muwafiq Jelaskan Kemuliaan Orang Saleh Tak Lekang oleh Waktu

Senin, 27 Februari 2023 | 15:00 WIB

Gus Muwafiq Jelaskan Kemuliaan Orang Saleh Tak Lekang oleh Waktu

KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) saat menyampaikan mauidhah hasanah di Haul Akbar Muassis dan Harlah ke-173 Pondok Pesantren Fauzan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (25/02/2023). (Foto: tangkapan layar)

Jakarta, NU Online
Penceramah kondang KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menjelaskan kemuliaan yang dimiliki orang saleh tak lekang oleh waktu. Hal ini disampaikannya saat mengisi mauidhah hasanah di Haul Akbar Muassis dan Harlah ke-173 Pondok Pesantren Fauzan, Garut, Jawa Barat dan disiarkan langsung melalui TVNU, Sabtu (25/02/2023).

 

“Enak jadi orang beriman dan saleh itu. Selain dirinya sendiri berdoa, dia didoakan oleh orang seluruh dunia. Orang saleh itu pasti didoakan seluruh dunia, karena setiap shalat pasti ‘wa’ala ibadillahi shalihin’,” ungkap Gus Muwafiq.

 

Hal itu, lanjutnya, yang menjadikan orang-orang saleh selalu berada pada derajat yang mulia meski kondisi fisiknya yang terus menurun seiring bertambahnya usia.

 

Kiai kelahiran Lamongan, 2 Maret 1974 silam itu juga mengungkapkan bahwa kebaikan yang dimiliki orang saleh senantiasa terpancar kepada orang terdekat dan pengikutnya.

 

“Makanya orang saleh itu kalau sampean datang melihat itu aja itu ayem hatinya. Makanya obat hati itu salah satunya berkumpul dengan orang saleh. Orang saleh itu seperti power bank yang tidak pernah berhenti dicas secara virtual oleh orang seluruh dunia,” jabar Gus Muwafiq.

 

Bahkan, sambung dia, keluarga inti dari orang saleh, anak misalnya, pun berhak mendapatkan perilaku yang baik karena kesalehan orang tuanya.

 

“Makanya kiai-kiai punya anak dihargai orang karena anak orang saleh,” ucap kiai yang sempat menjadi asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ketika menjabat presiden RI.

 

Ia kemudian menyampaikan kemuliaan yang dimiliki orang saleh ini dijelaskan dalam Al-Qur’an. “Makanya orang saleh ini kebaikannya harus dipancarkan. Karena kesalehan bisa menghasilkan pancaran yang besar,” kata kiai yang memiliki gaya rambut gondrong ikonik itu.

 

Pancaran kebaikan orang saleh tersebut, dinilai Gus Muwafiq yang membuat orang saleh selalu mengingatkan dan mengajak serta orang lain untuk melakukan kebaikan dan mendulang ridha Allah swt.

 

“Orang saleh  itu kalau melakukan sesuatu nggak mau sendiri, tapi ingin kesalehan itu dinikmati banyak orang,” terang Gus Muwafiq.

 

“Makanya orang saleh di Indonesia berdoa aja nggak mau sendiri, tapi mau bareng-bareng, akhirnya barokahnya ini dirasakan semua orang. Makanya orang saleh di Indonesia ini indah,” tutupnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi