Nasional

Gus Ulil: Hikmah Puasa untuk Membangun Gaya Hidup Sehat

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:15 WIB

Gus Ulil: Hikmah Puasa untuk Membangun Gaya Hidup Sehat

Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat ditemui NU Online di Perpustakaan PBNU, Senin (18/3/2024). (Foto: NU Online/Aru)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan bahwa hikmah puasa selain menjalankan ibadah juga usaha untuk membangun gaya hidup sehat.


"Puasa itu adalah bulan suci yang penting, salah satu hikmah puasa yang penting, selain kita melakukan ibadah, tetapi yang paling penting adalah kita ini mencoba untuk membangun gaya hidup yang sehat," ujarnya kepada NU Online di Perpustakaan PBNU, Senin (18/3/2024),


Ia menjelaskan bahwa puasa melibatkan upaya untuk mengosongkan perut, sebagaimana sabda Nabi Muhammad bahwa perut manusia adalah sumber penyakit, sehingga harus dirawat dengan mengosongkannya secara teratur pada waktu tertentu.


"Jadi kita mencoba dengan puasa ini, membangun hidup yang sehat, baik sehat jasmani dan yang lebih penting lagi sehat rohani," imbuhnya.


Sebelumnya, Gus Ulil menjelaskan kesehatan ada dua macam yakni kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini dikatakan dalam Dialog Ramadhan bertajuk Nikmat Menjalankan Gaya Hidup Sehat, di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) 


"Kesehatan jasmani itu adalah wilayahnya para dokter. Kesehatan rohani adalah wilayahnya para ulama. Kesehatan jasmani penting, tetapi kesehatan rohani lebih penting," ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi negara yang sehat secara rohani tanpa kehadiran ulama. 


Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia bahkan dunia memiliki peran sentral dalam mengurus kesehatan masyarakat dari sisi rohani.

 
Ia mengungkapkan, bangsa Indonesia tidak dapat mencapai kesehatan rohani tanpa kehadiran ulama. Menurutnya, ulama mengurus kesehatan masyarakat dari segi spiritual, yang merupakan aspek jiwa yang sangat penting. 


Gus Ulil menekankan bahwa Indonesia harus mencapai kesehatan rohani dan jasmani, walaupun yang lebih utama adalah kesehatan rohani. 


Menurutnya, jika seseorang memiliki kesehatan jasmani tetapi kesehatan rohani yang buruk, itu akan menjadi masalah.

 
Gus Ulil mengemukakan, kesehatan rohani seseorang yang beragama Islam dapat tercermin dalam praktiknya terhadap ajaran-ajaran agama, termasuk dalam pelaksanaan puasa. 


Ia juga menyoroti popularitas tren puasa intermittent fasting di kalangan selebriti Hollywood, yang sebenarnya memiliki hubungan dengan praktik puasa Daud dalam Islam.

 
"Puasa intermittent fasting, seperti puasa Daud, sekarang menjadi tren di dunia. Namun, dalam Islam, puasa tidak dianjurkan setiap hari karena Islam adalah agama yang moderat," pungkasnya.