Nasional

Gus Yahya Beberkan 4 Strategi Besar Masuki Abad Kedua Nahdlatul Ulama

Kamis, 1 Februari 2024 | 09:00 WIB

Gus Yahya Beberkan 4 Strategi Besar Masuki Abad Kedua Nahdlatul Ulama

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube NU Online)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebutkan bahwa pihaknya telah menyusun strategi pengembangan organisasi melalui agenda-agenda fundamental dalam menyongsong abad kedua NU.


Agenda yang telah ditetapkan meliputi perbaikan tata laksana organisasi, peningkatan sumber daya manusia, pengembangan model aktivisme, dan pembangunan kapasitas keuangan.


Gus Yahya menjelaskan, agenda pertama fokus pada penyesuaian norma-norma administrasi dan teknik manajemen untuk memperbaiki tata laksana organisasi.


“Untuk hal-hal yang terkait dengan norma-norma dan mekanisme-mekanisme pembuatan keputusan, kami bekerja untuk menyesuaikan berbagai macam instrumen normatif, berupa peraturan-peraturan perkumpulan dan berbagai macam ubo rampe-nya lah, berbagai macam aturan ikutan yang diturunkan dari peraturan-peraturan perkumpulan itu,” kata Gus Yahya dalam tayangan “Eksklusif Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Ungkap Fakta Seputar NU di Indonesia” di kanal YouTube NU Online, dilansir Rabu (31/1/2024). 


Sementara terkait teknik manajemennya, sambung dia, pihaknya menetapkan agenda digitalisasi organisasi, mulai dari administrasi sampai dengan berbagai macam kegiatan organisasi yang lainnya, termasuk program-program dan juga kegiatan-kegiatan yang akan melibatkan partisipasi dari masyarakat, dari jamaah NU itu sendiri.


Selanjutnya, agenda kedua menekankan pembangunan sistem kaderisasi yang berjenjang dan komprehensif untuk memperkuat sumber daya manusia organisasi.


“Kita membutuhkan personil-personil yang memiliki kapasitas standar yang dibutuhkan dalam pengelolaan organisasi. Dan itu kami lakukan dengan membangun satu sistem kaderisasi yang berjenjang dan komprehensif,” ujarnya.


Kemudian yang ketiga adalah mengembangkan model aktivisme atau pola aktivisme yang ini menyangkut dua ranah utama.


Agenda ketiga, tambahnya, NU memperkuat aktivisme baik di tingkat domestik maupun internasional. Di dalam negeri, NU merespons langsung kebutuhan masyarakat melalui engagement yang melibatkan partisipasi langsung dengan masyarakat.


“Dalam hal ini, kita melakukan reorientasi aktivisme organisasi ini kepada model kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, yang merupakan engagement atau bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kita orientasikan ke sana,” tutur dia.


Di tingkat internasional, NU berupaya mengembangkan gerakan global untuk menemukan solusi bagi masalah kemanusiaan di tingkat global.


“Menyangkut hubungan-hubungan dengan berbagai macam kalangan agama yang berbeda-beda dan juga aktor-aktor global lainnya,” ucapnya.


“Nah, untuk arena internasional ini kita orientasikan kepada pengembangan satu gerakan global yang bisa secara konkret menjalankan strategi untuk mendapatkan atau menemukan solusi-solusi bagi berbagai masalah kemanusiaan yang dihadapi oleh masyarakat internasional saat ini,” jabar dia.


Selanjutnya, agenda keempat adalah menekankan pentingnya membangun kapasitas keuangan yang lebih baik dengan mengembangkan sumber-sumber keuangan yang berkelanjutan.


“Jadi, financial sustainability. Nah, akhir agenda ini kemudian kita eksekusi dengan satu strategi bertahap, mengingat realitas masyarakat yang kita hadapi, mengingat dinamika yang berlangsung dari waktu ke waktu,” tuturnya.


Gus Yahya menjelaskan bahwa tahap pertama dalam eksekusi agenda ini adalah menyelesaikan desain konseptual tata laksana organisasi dan sistem kaderisasi, termasuk manajemen keuangan.


Kemudian, untuk agenda menyangkut pola aktivisme, model aktivisme, pihaknya sudah mulai eksekusi melalui platform Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU).


“Alhamdulillah, sekarang kita mulai sekitar bulan September tahun lalu. Sebetulnya itu terlambat, karena kita kehabisan resource selama satu tahun pertama ini,” tuturnya.