Gus Yahya Sebut Tak Usah Maksa Cari Pejabat Harus NU, yang Penting Adil dan Amanah
Jumat, 14 Juli 2023 | 07:00 WIB
Ketua Umum Gus Yahya saat mengisi ceramah wawasan kebangsaan usai Istighotsah Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-455 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Bangunsari, Mejayan, Madiun, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023) malam. (Foto: Tangkapan layar Youtube Pemkab Madiun)
Ahmad Naufa
Kontributor
Madiun, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa dalam memilih pejabat tidak usah memaksakan harus NU. Tetapi yang lebih penting dari itu adalah ia dapat berlaku adil dan amanah kepada seluruh rakyat.
Hal itu diutarakan ketika Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengisi ceramah wawasan kebangsaan usai Istighotsah Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-455 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Bangunsari, Mejayan, Madiun, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023) malam.
“Jadi nanti-nanti itu kita ndak usah ngoyo-ngoyo (memaksakan): pokoknya mencari pejabat yang harus NU, itu ndak usah. Yang penting adil. Kalau ada orang NU yang mampu, ya masyarakat, rakyat, akan melihat dan akan memperhatikan betul,” terang Gus Yahya.
Maka menurutnya yang penting bagi kader NU adalah menempa kemampuan, menempa kapasitas diri, menjaga kredibilitas, supaya dilihat secara positif oleh masyarakat atau rakyat. Sehingga, kalau rakyat harus memilih yang dilihat juga adalah orang-orang yang mampu dari kalangan kader-kader NU.
“Kalau ternyata tidak terpilih karena elektabilitas rendah, ya jangan nyalahkan NU, gitu ya. Jadi, dirinya sendiri kemampuannya seperti apa. Itu yang penting,” pintanya.
Kemudian, masih menurutnya, apabila kader NU sudah menjadi pemimpin harus menduduki kedudukan sebagaimana semestinya. Ketika menjadi bupati, mesti menjadi bupati seluruh penduduk di wilayahnya, bukan cuma bupati orang NU saja.
Sebelumnya, cucu Penulis Tafsir Al Ibriz KH Bisri Mustofa ini juga berpesan agar para kader NU harus mampu menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan kewajibannya, di mana pun kedudukan atau tempat yang dia duduki di tengah masyarakat.
Gus Yahya pun mencontohkan Bupati Madiun H Ahmad Dawami Ragil Saputro, yang duduk di samping kirinya. Ia dikenal sejak muda aktif di organisasi sayap NU, Gerakan Pemuda Ansor dan Banser.
“Pak Dawami ini jelas kader NU. Ndak usah nanya ini NU asli atau naturalisasi. Ini jelas sudah pernah ikut pelatihan kader, lulus Diklatsar sampai Susbanpim atau apa, pegang sertifikat. Jadi ini sudah karuan,” ungkapnya.
Tetapi yang lebih penting lagi dari sekadar kader NU, lanjut alumnus Pesantren Krapyak itu, bahwa H Dawami sebagai Bupati Madiun adalah bupati seluruh rakyat Madiun, bukan cuma bupati orang NU saja. “Dan Beliau menjalankan tugas dengan sekuat-kuatnya, seadil-adilnya untuk seluruh rakyat Madiun, bukan hanya untuk warga NU saja. Itu yang penting,” tegasnya.
Gus Yahya hadir dalam Istighosah yang disiarkan langsung ini bersama Sekjend PBNU H Saifullah Yusuf dan Bendum PBNU Gus Gudfan Arif. Hadir pula Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Madiun KH Mustaqim Basyari beserta para kiai, Wakil Bupati, Forkopimda, Kepala Kemenag, Ketua FKUB, Banom NU, dan warga Madiun.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua