Jakarta, NU OnlineÂ
Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU akan memperingati hari lahirnya yang ke-56 di Kabupaten Kediri pada 3-4 April. Acara merupakan kerja sama antara Lesbumi PCNU Kediri dan Lesbumi PBNU.Â
Ketua Lesbumi PCNU Kediri H. Abu Muslih, mengatakan bahwa kegiatan harlah Lesbumi kali ini sengaja diselenggarakan dengan format dan semangat kesederhanaan dengan visi membumikan kembali nilai-nilai budaya nusantara.Â
"Kesadaran akan pentingnya budaya sebagai kekuatan penopang kehidupan berbangsa hingga beragama kita harus senantiasa dijaga dan dihidupkan, agar kita tak mudah diombang ambing oleh perubahan zaman," katanya, Selasa (3/4).Â
Sementara itu Wasekjend Lesbumi PBNU Abdullah Wong menjelaskan bahwa peringatan Harlah Lesbumi harus jadi pengingat bahwa warga bangsa, termasuk di dalamnya umat Islam Nusantara memiliki kewajiban yang sama demi senantiasa merawat kebudayaan.Â
"Ini adalah milik kita, harus diuri-uri, dipeluk, dipahami, dirawat, dijaga, ditadabburi, disikapi, bukan justru ditinggalkan, dimusuhi. Siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita jika bukan kita sendiri", demikian ungkap Wong.
Selain dihadiri Ketua Lesbumi PBNU, K Ng H Agus Sunyoto, kegiatan akan dihadiri Rais dan Ketua PCNU Kediri KH Busyro Karim dan H. Muhammad Makmun.Â
Acara itu akan dihadiri oleh seluruh pegiat dan pengurus wilayah serta cabang Lesbumi seluruh Indonesia dengan sejumlah agenda seperti sarasehan budaya, pameran pusaka nusantara, pameran foto pesantren, pameran lukisan cekakik, tampilan seribu terbang, tari remo, pencak dor serta gebyar seni Nusantara.
Lesbumi lahir pada 28 Maret 1962 di kota Bandung. Saat itu, lesbumi dipimpin tiga tokoh film nasional di antaranya, Usmar Ismail, Jamaluddin Malik, dan Asrul Sani. (Abdullah Alawi)