Nasional

Ketum GP Ansor Hadiri Haul Ke-57 Guru Tua, Perkuat Ukhuwah dan Dakwah Moderat

NU Online  ·  Ahad, 13 April 2025 | 22:30 WIB

Ketum GP Ansor Hadiri Haul Ke-57 Guru Tua, Perkuat Ukhuwah dan Dakwah Moderat

Tangkapan layar video Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin (kiri) saat menghadiri haul Guru Tua, Sabtu (13/4/2025).

Palu, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin menghadiri peringatan Haul Ke-57 Al-Habib Idrus bin Salim al-Jufri atau Guru Tua, di kompleks Perguruan Besar (PB) Alkhairat, Jalan Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (13/4/2025).


Kehadiran Addin dalam haul yang diselenggarakan oleh PB Alkhairaat tersebut menjadi simbol penguatan ukhuwah serta komitmen GP Ansor dalam merawat tradisi keulamaan dan dakwah moderat di kawasan timur Indonesia.


"Perjalanan ke Sulawesi Tengah menghadiri Haul Guru Tua kemarin, sungguh dipenuhi keberkahan. Saya merasakan kecintaan masyarakat kepada Guru Tua, sebaliknya, nilai yang ditinggalkan Guru Tua kepada murid, keluarga dan masyarakat luas tak kalah tingginya," ujar Addin dikutip dari unggahan di akun Instagram resminya, @addin.jauharudin.

 

Haul Guru Tua merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Alkhairaat. Peringatan ini digelar sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasi tinggi Guru Tua dalam membangun sistem pendidikan Islam serta menyebarkan syiar Islam di wilayah timur Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.


Dalam rangkaian kegiatan haul, Addin Jauharudin juga melakukan ziarah ke Makam Guru Tua. Ia didampingi oleh kader-kader GP Ansor Sulawesi Tengah. Seusai ziarah, Addin melanjutkan agenda silaturahmi ke kediaman Habib Alwi bin Assegaf bin Salim Al-Jufri.


Alkhairaat saat ini merupakan lembaga sosial keagamaan terbesar di kawasan Timur Indonesia. Seperti diberitakan NU OnlineAlkhairaat memiliki puluhan cabang di kabupaten/kota dan provinsi, dengan lebih dari seribu madrasah serta sejumlah sekolah umum, mulai dari TK, SD, SLTP, hingga SMK, SMA, serta sekolah menengah pertanian.

 

Tak hanya itu, Alkhairaat juga mengelola satu Universitas Alkhairaat, lebih dari 20 pondok pesantren, dan panti asuhan anak yatim.

 

Addin berharap semangat dakwah, keilmuan, dan keteladanan Guru Tua terus menjadi inspirasi bagi perjuangan generasi muda Islam, khususnya kader Nahdlatul Ulama dan GP Ansor.


"Kita sekalian, semoga selalu bersama dengan orang-orang alim yang penuh dedikasi mendampingi dan memberdayakan umat," ujarnya.


Perlu diketahui Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri lebih dikenal dengan Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua lahir pada 15 Maret 1892 dan meninggal dunia pada 22 Desember 1969 di Provinsi Sulawesi Tengah.


Guru Tua dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu. Salah satu wujud cintanya pada ilmu adalah didirikannya lembaga pendidikan Islam Alkhairaat sebagai sumbangsih nyata Guru Tua kepada agama Islam.


Alkhairaat didirikan di Palu, Sulawesi Tengah, ketika usia Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri menginjak 41 tahun. SIS Al Jufri dianggap sebagai inspirator terbentuknya sekolah di berbagai jenis dan tingkatan di Sulawesi Tengah yang dinaungi organisasi Alkhairaat.​​​​​