Nasional

Mahasiswa S2 Unusia Raih Juara Lomba Esai Santri dan Mahasiswa Tingkat Nasional

Sabtu, 1 Maret 2025 | 08:00 WIB

Mahasiswa S2 Unusia Raih Juara Lomba Esai Santri dan Mahasiswa Tingkat Nasional

Mahasiswa Program Magister Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Islam Nusantara, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) M Za’im Zacky Fadl-lillah,. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

M Za’im Zacky Fadl-lillah, mahasiswa Program Magister Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Islam Nusantara, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Esai Santri dan Mahasiswa 2025 Tingkat Nasional. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Majalah Risalah Nahdlatul Ulama dalam rangka menyambut Harlah NU ke-102.


Mahasiswa penerima Beasiswa Santri Berprestasi ini memenangkan lomba dengan esai berjudul Tradisi Sandingan Malam Jumat Legi sebagai Manifestasi Budaya Pandalungan: Telaah Tradisi ke-NU-an dan Egalitarianisme di Lumajang.


Dalam esainya, Zacky mengupas tradisi lokal Lumajang yang berakulturasi dengan tradisi Islam ala NU, menunjukkan bagaimana tradisi dan nilai-nilai keislaman dapat hidup berdampingan dengan harmoni. Esai ini menyoroti Tradisi Sandingan Malam Jumat Legi sebagai salah satu contoh nyata budaya lokal yang terjaga dan dilestarikan di tengah arus modernisasi.


Zacky menekankan bahwa tradisi lokal dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama (NU) tidak pernah berseberangan. Melalui pendekatan konsep al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik), Zacky menunjukkan bahwa selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, tradisi lokal akan terus terjaga.


“Pesan utama dalam esai ini adalah NU selalu mengedepankan toleransi, menghargai budaya lokal, dan mengharmoniskan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat. Konsep akulturasi antara Islam dan budaya setempat menjadi kunci menjaga keberlangsungan tradisi tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam,” ujar Zacky, sebagaimana termaktub dalam siaran pers yang diterima NU Online pada Sabtu (1/3/2025).


Persiapan lomba dilakukan dengan membaca secara teliti subtema yang ditentukan panitia, kemudian mulai menulis esai berdasarkan bahan dan observasi yang matang. Zacky mengaku tidak menghadapi kendala berarti, meskipun tantangan terbesar adalah menjaga ketelitian dalam penulisan dan membahasakan sumber lisan dari warga setempat.


Zacky merasa sangat bersyukur dan tidak menyangka akan meraih juara di tingkat nasional. Ia mengaku awalnya hanya berniat berkontribusi melalui tulisan untuk Nahdlatul Ulama. “Alhamdulillah, dengan predikat juara ini, tulisan saya juga dimuat dalam edisi Majalah Risalah NU,” tambahnya.


Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni Unusia, Fariz Al-Nizar, turut memberikan apresiasi. “Kami sangat bangga dengan prestasi akademik yang dicapai oleh Saudara Zacky. Unusia selalu berkomitmen untuk mengantarkan mahasiswa berkembang dan berprestasi sesuai minat dan ketertarikannya,” tuturnya.


Senada dengan itu, Wakil Dekan Fakultas Islam Nusantara, Siti Nabilah, juga menyampaikan rasa bangganya atas prestasi Zacky. “Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini. Unusia selalu mendukung dan mendorong mahasiswa untuk berkembang, baik dalam bidang akademik maupun prestasi di berbagai bidang lainnya,” ungkapnya. Dr. Siti Nabilah juga menambahkan bahwa Zacky dikenal sebagai sosok yang pandai bersosialisasi dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitarnya.


Zacky juga berharap Unusia semakin progresif dalam mencetak mahasiswa serta kader Nahdlatul Ulama yang memiliki dasar keagamaan kuat dan wawasan luas. “Semoga dalam persaingan nasional maupun global, nama Unusia tetap menggema di mana-mana,” pungkasnya.