Nanti Malam, Lesbumi Jogja Adakan Syukuran Harlah
Rabu, 2 Mei 2012 | 06:09 WIB
Jakarta, NU Online
Nanti malam Rabu, (2/5), Lesbumi Jogja mengadakan syukuran hari lahir Lesbumi yang kelima puluh tahun, di Pesantren Kali Opak, Bantul. Acara yang akan dimulai pukul tujuh malam dibuka untuk umum, tidak hanya seniman, budayawan ataupun santri.
<>
“Dalam acara sykuruan nanti malam kami juga akan meluncurkan Bulan Budaya,” kata Ketua Lesbumi Jogja M Jadul Maula tadi pagi.
Syukuran Lesbumi Jogja akan diisi pemotongan tumpeng, pidato kebudayaan oleh Agus Sunyoto, dan dimeriahkan oleh grup musik Ki Ageng Ganjur.
Jadul mengutarakan acara nanti malam akan menarik karena juga menampilkan kelompok tari Saman dari Dusun Jolosutro, Bantul.
“Penampilan tari Saman ini amat istimewa, karena kita selama ini hanya mengetahui tari tersebut berasal dari Aceh. Tari Saman di Bantul ini sudah ada sejak ke-16. Jadi, sudah sangat tua, dan sepertinya tinggal satu-satunya di Jogja. Bisa punah kalau tidak dijaga,” jelas Jadul yang juga pengasuh Pesantren Kali Opak.
“Tari Saman Jogja punya kemiripan dengan Saman dari Aceh, tapi juga memiliki variasi lokal yang berbeda. Menarik nanti malam kita simak,” sambungnya.
Di Jakarta, peringatan lima puluh tahun Lesbumi sudah dimulai sejak Akhir April, yakni dengan Pidato Kebudayaan D. Zawaw Imron di PBNU, tepat di hari kelahiran Lesbumi, 28 Maret. Setengah bulan berikutinya, digelar Musyarah Film Nasional dengan tema Posisi Indonesia dalam Film Nasional yang dihadiri Wakil Rais Aam KH A Mustofa Bisri, Wakil Ketua Umum PBNU Dr. H As’ad Said Ali, Wakil Ketua PP Lesmbumi Alex Komang, kritikus film Hikmat Darmawan, dan lain-lain.
Besok siang, tepatnya Kamis 3 Mei akan diputar film klasik (1954) berjudul Lewat Djam Malam karya Usmar Ismail, di Teater Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Film akan diputar tepat pukul 13.00 hingga selesai.
Pemutaran film klasik ini merupakan kelanjutan Musyarah Film Nasional yang digelar di PBNU pada pertengahan April. Selain film tersebut, Lesbumi yang bekerjasama dengan NU Online, Kopri Ciputat, IPPNU Jakarta Timur, Gusdurian, Wahid Institute dan Piramida Circle, akan memutar enam film klasik lainnya.
"Pemutaran film digelar untuk umum dan gratis," kata Hasyim Zen, koordinator pemutaran film.
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
6
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 229: Ketentuan Hukum Talak Raj’i dan Khulu’
Terkini
Lihat Semua