Nasional HARI SANTRI 2016

Pekik Takbir Warnai Penerimaan Bendera di Pesantren Denanyar

Ahad, 16 Oktober 2016 | 00:08 WIB

Jombang, NU Online
Rombongan Tim Resolusi Jihad NU tiba di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, sekitar jam 19.00 WIB. Penyambutan dilakukan ratusan santri di halaman masjid, serta lantunan shalawat.

"Kami serahkan pataka Nahdlatul Ulama dan bendera merah putih ini kepada Pesantren Mamba'ul Ma'arif," kata Ketua Tim Kirab Resolusi Jihad H Isfah Abidal Azis, Sabtu (15/10).

Dari pihak Pesantren Denanyar, yakni H Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menerima bendera tersebut. "Kami terima pataka Nahdlatul Ulama dan bendera merah putih ini dengan iringan takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," katanya disambut takbir dari seluruh peserta penyambutan.

Dalam sambutannya, Gus Halim mengemukakan bahwa kiprah para kiai dan santri sangat berarti dalam perjalanan bangsa Indonesia. Bagi Ketua DPRD Jatim ini, 22 Oktober yang dijadikan sebagai hari santri adalah kiasan. "Tapi ruhnya adalah Resolusi Jihad yang dikeluarkan para ulama," katanya di serambi masjid pesantren.

Karena dari Resolusi Jihad, terjadi peristiwa heroik 10 Nopember 1945. "Dalam pandangan sebagian pengamat, peristiwa tersebut bukanlah perang, melainkan tawuran," ungkapnya. Sebab, ketika pertempuran para santri melawan tentara NICA tidak ada yang menjadi komandan. Semangat pertarungan kala itu lantaran ada Resolusi Jihad yang dikeluarkan para ulama, lanjutnya.

Oleh sebab itu, para santri Pesantren Denanyar harus bangga. "Lantaran yang berjasa mengeluarkan perintah Resolusi Jihad adalah para ulama, termasuk KH Bisri Syansuri dari Denanyar," katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Usai serah terima dan penyambutan, rombongan melakukan tahlil bersama di makam keluarga pesantren yang Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)