Parlemen

Anggota Komisi VIII DPR Santuni Keluarga Korban Kecelakaan Bus Maut Sumedang

Sabtu, 13 Maret 2021 | 15:50 WIB

Anggota Komisi VIII DPR Santuni Keluarga Korban Kecelakaan Bus Maut Sumedang

Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Maman Imanulhaq. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Maman Imanulhaq mengunjungi rumah duka keluarga Ustadz Jejen yang menjadi korban kecelakaan bus maut yang terjadi di Sumedang, Jumat (12/3) kemarin.


Maman menyampaikan rasa duka cita yang mendalam sekaligus memberikan santunan kepada keluarga. Ia pun menyatakan kesediaannya untuk menjadi orang tua asuh bagi Ismi, anak Ustadz Jejen yang selamat dalam dari peristiwa kecelakaan itu. 


“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, saya Maman Imanulhaq dari DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa bertakziyah ke keluarga besar Pak Dadan (mertua Ustadz Jejen), beliau mendapatkan musibah yang besar. Mudah-mudahan Allah memberikan ketabahan dan kesabaran,” kata Kang Maman, sapaan akrabnya, dikutip dari PKB TV, Sabtu (13/3). 


Pengasuh Pesantren Al-Mizan, Majalengka ini merincikan beberapa orang anggota keluarga yang menjadi korban kecelakaan maut karena bus yang ditumpangi terperosok ke dalam jurang yang ada Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. Mereka adalah rombongan SMPIT Al-Mu’awanah Cisalak, Subang, yang hendak pulang usai berziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya. 


“Yang meninggal dunia pada kecelakaan di Wado, peserta ziarah dari SMPIT Al-Mu’awanah itu, ada istri beliau (Pak Jejen) Bu Latifah almarhumah, lalu putri beliau Bu Nenah, menantu Ustadz Jejen. Jadi ada tujuh orang sekaligus keluarga ini kehilangan,” tutur Kang Maman.


Ia lantas mendoakan semua korban kecelakaan maut itu menjadi syahid dan syahidah serta mendapat cucuran rahmat dan ampunan dari Allah. Dua putra dari Ustadz Jejen yang sedang belajar di pesantren dan putrinya yang masih kecil bernama Ismi, didoakan agar segera pulih. “Mudah-mudahan nanti kalau bisa ini nanti bisa mesantren di Al-Mizan,” ajak Kang Maman.


“Sekali lagi kita doakan keluarga besar ini bisa tabah menghadapi musibah yang tidak terduga ini. Al-fatihah,” ucap Kang Maman. 


Untuk diketahui, keluarga besar yang sedang dirundung duka itu sehari-hari mengelola Yayasan Al-Mu’awanah. Kini, yayasan itu sudah mendirikan majelis ta’lim dan SMPIT Al-Mu’awanah sejak lima tahun yang lalu.


Rombongan peziarah itu menggunakan bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB. Bus itu membawa 66 orang penumpang. Akibat kecelakaan yang terjadi pada Rabu (10/3) sekitar pukul 18.30 WIB, hampir setengah penumpang atau 29 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara puluhan orang lainnya selamat dan mengalami luka-luka. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad