Pendidikan Islam

Pak Tugi, Pelopor Pembelajaran Online di Madrasah

Senin, 5 Oktober 2015 | 04:34 WIB

Belakangan ini Tugi Hartono, guru MAN 1 Jember sagat sibuk. Ia menjadi fasilitator workshop di Jombang, Banyuwangi, Ngawi, Mojokerto, Kediri dan  Demak (Jawa Tengah).  Semua workshop tersebut terkait dengan pembelajaran Online di sekolah.<>

Kegiatan demi kegiatan yang dilakukan Pak Tugi, panggilan akrabnya, telah menempatkannya sebagai orang “populer” dalam bidang pembelajaran online. Karena itu, tidak heran jika akhirnya ia mendapatkan  penghargaan “Kelase Sertified Teaccher” dari Kelase.com  (2014).

Dalam  kurun waktu yang sama, Pak Tugi  juga meraih “21st Century PBL Model (Across Subject) Certified Level Excellent” dari Seamolec. Ini semacam penghargaan kepada Pak Tugi karena telah mengikuti pembelajaran online global selama sekitar 4 bulan. Pesertanya hanya sekitar 50 orang, yang berasal dari dari negara-negara Asean, Arab Saudi, Mesir, Nederland, Rusia,  Jepang serta kawasan Eropa lainnya.

Ibarat minum air laut, semakin banyak meminumnya, semakin terasa dahaga. Kalimat ini rasanya pas untuk menggambarkan petualangan Pak Tugi di belantara keilmuan di jalur dunia maya.

Guru yang tinggal di Perumahan Kodim Gang 4/2, Jubung, Kec. Sukorambi, Jember ini, tengah sibuk menggelar pelatihan  guru se-Indonesia (online) dengan materi Pengantar office 365. Bahkan saat ini sudah mencapai angkatan yang ke-6. Durasi pelatihan selama 1 bulan, dengan peserta 60-80 setiap angkatan. Hebatnya lagi, pelatihan ini tanpa dipungut biaya.

Bersamaan dengan penyelenggaraan pelatihan online untuk guru, pak Tugi juga masih mengikuti beberapa kursus singkat secara online yang diadakan oleh beberapa Universitas terkemuka di luar negeri. Kursus online yang berdurasi antara 4-8 minggu tersebut beberapa diantaranya telah berhasil diselesaikan dan memperoleh sertifikat yang diakui di tingkat Internasional. Tujuan keikutsertaan dalam kursus semacam itu hanya untuk menambah wawasan dan dapat berinteraksi dengan semua peserta dari seluruh dunia.

Pak Tugi lahir di Desa Kemuningsari Kidul  (Jember), 26 Agustus 1963. Sebagian rekan-rekannya (guru) menganggap bahwa apa yang dilakukan Pak Tugi dengan memacu dan mengembangkan TI terlalu tinggi. Tidak bisa dijangkau oleh siswa. Belum lagi, sikap siswa yang kadang acuh tak acuh terhadap mata pelajaran yang satu itu. Namun Pak Tugi tak pernah patah semangat. Ia terus berusaha meyakinkan  segenap civitas MAN 1 Jember tentang betapa pentingnya TI.

“Saya bilang ke anak-anak, kalau kalian cuma belajar apa adanya, ya hanya dapat apa adanya. Ya, pintar sesuai teks book. Tapi kalau belajar TI bisa lebih dari  itu. Dunia bisa dalam genggaman,” kata Pak Tugi kepada murid-muridnya waktu itu.

Pak Tugi tak pernah menyerah. Ia tak bosan menyosialisasikan pentingnya TI di dunia pendidikan, baik secara formal maupun non formal. Bersamaan dengan itu, nama Pak Tugi semakin dikenal sebagai “pecinta” TI yang handal yang mempunyai jaringan luas. Maka ia pun sering kali mendapat undangan untuk mengikuti seminar, simposium dan sebagainya soal bidang yang terkait dengan TI. Semua itu tentu kian menambah wawasan Pak Tugi tentang dunia maya.

Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, Pak Tugi secara pribadi kerap mengikuti berbagai kegiatan nasional bahkan internasional secara online, dan sering menjadi juara di event yang diikutinya.

Misalnya tahun 2011, Pak Tugi menjadi pemenang  pertama tingkat nasional “Action Plan Project Based Approaches”. Ia memerlukan persiapan selama 3 bulan untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Intel Education Indonesia dan Kemendikbud RI tersebut. Ia harus merancang rencana pembelajaran, pemilihan proyek, time schedule, pembuatan instrumen penilaian, pembentukan kelompok dengan proyek yang berbeda. Porfolionya dikirim ke panitia.

Tidak sekedar konsep  di atas kertas, tapi juga digelar lomba implementasi dari portofolio tersebut (2012). Dan Pak Tugi tetap menjadi  yang  terbaik (pemenang pertama) dalam lomba yang diikuti oleh seluruh alumni  “Action Plan PBA “ yang sudah di-approve oleh mentor dari Intel Indonesia tersebut. (Aryudi A. Razak)

 

 

Foto: Tugi Hartono menggelar workshop pemanfaatan konten digital untuk menunjang pembelajaran

Terkait

Pendidikan Islam Lainnya

Lihat Semua