Warta

Aceh Jadi Pelopor Program Eco-Pesantren

Selasa, 23 Agustus 2011 | 07:38 WIB

Banda Aceh, NU Online
Provinsi Aceh menjadi pelopor program Eco-Pesantren yang diharapkan dapat mengampanyekan pengelolaan lingkungan sehat dan bersih serta upaya pelestarian kawasan hutan guna mengurangi risiko bencana alam dimasa mendatang.

"Bersama Kementerian Lingkungan Hidup RI, maka kami mencoba memulainya dari Aceh dan jika program ini baik maka dapat kita usulkan berjalan di seluruh tanah air," kata Ketua Komisi VII DPR RI Teuku Riefky Harsa di Banda Aceh, Ahad.
<>
Tahap awal sebanyak 90 santri dari enam pondok pesantren di Aceh, mendapat pelatihan pemanfaatan limbah atau sampah organik menjadi produk yang memiliki nilai manfaat dan ekonomis. "Pelatihan ini merupakan implementasi dari program Eco-Pesantren," katanya.

Program Eco-Pesantren itu dilaksanakan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia Aceh bekerja sama dengan Yayasan KUMALA Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Yang menjadi harapan kita agar mereka yang telah memperoleh pelatihan pemanfaatan limbah itu dapat menularkan ilmunya kepada santri di ponpes lain di Aceh," katanya.

Enam ponpes (dayah) mendapat kesempatan pertama dalam program Eco-Pesantren, masing-masing Ruhul Fatayat Seulimum dan Asrama Siswa UICCI di Aceh Besar, Ponpes Fhatimah Lampoh Saka, LPI Dayah Hidayatul Ummah Al-Aziziyah, LPI Irsadul Al-Aziziyah di Pidie, dan Yayasan Pendidikan Islam Darul Munawarah di Pidie Jaya.

"Pemerintah juga memberikan mesin atau alat pendukung pemanfaatan limbah kepada ponpes selain pelatihan bagi santrinya. Kami akan terus memonitor agar alat yang diberikan tidak jadi rongsokan tapi terus difungsikan," kata Teuku Riefky.

Program Eco-Pesantren itu secara simbolis diresmikan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta di Ponpes Ruhul Fatayat Seulimum, Aceh Besar.

Redaktur: Mukafi Niam
Sumber   : Antara