Warta

Annan: AS Harus Berunding Langsung Dengan Iran

Jumat, 12 Mei 2006 | 16:59 WIB

Vienna, NU Online
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan mengungkapkan pentingnya pertemuan langsung antara pemerintah AS dan Iran untuk membahas program nuklirnya yang hingga kini masih diperdebatkan oleh negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Demikian sumber AFP melaporkan.

“Selama pemerintah Iran menganggap bahwa mereka sedang membahas (program nuklirnya) dengan negara-negara Eropa untuk mencapai keputusan final. Dan apa yang mereka bahas haruslah juga dirundingkan dengan pemerintah AS, sebelum dilimpahkan kembali kepada mereka. Saya tidak yakin mereka akan mencapai kata sepakat dalam perundingan itu,” ungkap Annan kepada wartawan di Vienna, Jum’at (12/5).

<>

Upaya-upaya Uni Eropa (EU) yang sejak 2003 untuk menjamin bahwa Iran tidak membuat senjata nuklir sudah tenggelam. Bahkan disinyalir, Iran yang sejak April memutuskan untuk memulai program pengayaan uraniumnya selain dapat menjadi bahan bakar reaktor nuklir juga dapat mengarah ke pembuatan senjata nuklir.

Meski Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan tidak adanya bukti yang cukup kuat untuk mendukung bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklirnya, AS dan sekutu-sekutunya tetap menuduh Iran pada akhirnya akan membuat senjata nuklir.

Menanggapi pernyataan Annan, pemerintahan Bush tetap menolak untuk melakukan perundingan secara langsung dengan Iran, sebaliknya melimpahkan persolaan nuklir Iran kepada diplomasi Uni Eropa.

“Saya sudah meminta semua pihak untuk mengurangi perang mulut mereka, dan sebaliknya mengintensifkan upaya-upaya diplomatis guna mencari solusi,” ungkap Annan.

“Saya juga menyatakan dengan jelas baik secara pribadi maupun hubungan saya dengan pemerintah AS. Saya kira hal yang penting adalah bahwa AS bersedia melakukan perundingan dan bersedia bergabung dengan negara-negara Eropa dan Iran untuk mencari solusi,” tambahnya.

Sementara itu para diplomat mengatakan bahwa sejumlah negosiator dari negara-negara tetap anggota DK PBB seperti AS, Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman berencana untuk mengadakan pertemuan kembali di London 19 Mei mendatang untuk mempertimbangkan ketetapan-ketetapan yang harus dijatuhkan kepada Iran. (dar)