Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah menyatakan, kontrak karya pengelolaan (KKP) Blok Cepu yang dipercayakan pemerintah kepada Exxonmobil merupakan keputusan yang dipaksakan.
"Bangsa kita sebenarnya mampu mengelola Blok Cepu. Terbukti beberapa tenaga ahli geologi Indonesia dipercaya pemerintah Malaysia, Timur Tengah, Eropa dan Amerika mengelola ladang minyak. Sehingga keputusan pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Cepu pada Exxonmobil adalah keputusan yang terlalu dipaksakan," kata Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah M.Rif’an di Semarang, Jumat.
<>Ia mengatakan, seperti diketahui Exxonmobil akhirnya menjadi pengeksplorasi Blok Cepu. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan itu mempunyai waktu 30 tahun untuk mengeksplorasi ladang migas di perbatasan Jatim-Jateng itu.
"Keputusan tersebut sesungguhnya sudah diduga sebelumnya, karena sejak awal pemerintah sudah condong pada perusahaan asal AS itu," katanya.
Eksplorasi pengelolaan dan pengembangan lapangan minyak di Blok Cepu, katanya, bukan sesuatu yang istimewa karena petroleum sistem yang terdapat di Blok Cepu sebenarnya sudah lama ditemukan dan berproduksi seperti di lapangan Mudi dan Sukowati. Namun hal itu menjadi ramai dibincangkan karena selama ini pemerintah tidak pernah mendapatkan bagian yang layak.
Menurut dia, konsorsium empat pemerintah daerah (Jateng, Jatim, Blora, dan Bojonegoro) yang punya kawasan mendapat bagian yang sangat kecil. Sepertinya mereka terpaksa melakukan itu karena tak punya "bargaining position" terhadap pemerintah pusat dan pengusaha (swasta). "Dengan bagian yang kecil itu, bagaimana mereka dapat menyejahterakan rakyat," katanya.
Melihat kenyataan tersebut, PW GP Ansor Jateng menyatakan, terlepas dengan perdebatan pro-kontra tentang keputusan pemerintah memenangkan Exxonmobil sebagai operator dalam pengelolaan dan pengembangan lapangan minyak Blok Cepu, maka rakyat harus mengawasi dan mengontrol terhadap operator minyak di Blok Cepu.
Siapapun harus bersikap arif dan bijaksana agar tidak terjebak dengan perdebatan pro-kontra juga kepentingan-kepentingan atas pengelolaan Blok Cepu supaya masyarakat tidak dirugikan dan hanya orang-orang tertentu yang bisa menikmati dengan adanya eksplorasi minyak di Blok Cepu, katanya. (ant/mkf)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Rahasia Mendidik Anak Seperti yang Diajarkan Rasulullah
4
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
5
Doa Istikharah agar Dapat Jodoh yang Terbaik
6
5 Masalah Bakal Dibahas Komisi Maudhu'iyah di Munas NU 2025, Berikut Alasannya
Terkini
Lihat Semua