Kang Said: Kekerasan Jangan Diatasi Dengan Kekerasan
Kamis, 14 April 2011 | 10:42 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak semua pihak mengakhiri kekerasan dan lebih mendorong proses dialog dalam penyelesaian krisis politik di Libya. "Kekerasan tidak boleh diatasi dengan kekerasan," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, usai pertemuan tertutup dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Alan Hatful, di kantor PBNU di Jakarta, Kamis, 14 April 2011.
Ia mengakui, Presiden Libya, Muamar Gaddafi, memang pemimpin diktator. Namun, katanya, penyelesaian krisis politik di negara kaya minyak itu tetap harus diupayakan secara damai melalui dialog. Hal yang sama juga dikemukakan Said Aqil saat menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scott Marciel, yang datang sesudah rombongan Dubes Inggris.
gt;
Persoalan Libya salah satu isu yang dibicarakan PBNU dengan Dubes Inggris dan Dubes AS, selain isu lainnya seperti tentang Timur Tengah, perubahan iklim, dan pendidikan. Kepada Dubes Martin Hatful, Said Aqil menyampaikan bahwa Inggris selama ini dinilai sebagai negara yang paling baik di mata dunia muslim dibandingkan dengan negara Eropa lainnya.
Ia mengatakan, komitmen Inggris terhadap kebebasan beragama dan penghargaan terhadap kesetaraan telah dibuktikan dengan adanya warga negara itu beragama Islam yang menjadi anggota parlemen dan pejabat publik.
Ia berharap, Inggris mampu mempertahankan citra positif itu dengan tidak mengambil sikap dan kebijakan yang salah. "Inggris jangan sampai salah dalam mengambil sikap yang nantinya bisa mengubah citranya di dunia muslim. Kalau bisa citranya semakin bagus di dunia muslim," katanya.
Martin Hatful menjelaskan, keterlibatan Inggris dalam operasi militer di Libya untuk menjalankan resolusi PBB yang ditujukan melindungi warga sipil dari serangan militer pendukung pemerintahan Gaddafi. "Ini bukan konflik antara Barat dengan Islam," kata Martin Hatful.
Dalam pertemuan Ketua Umum PBNU dengan kedua duta besar tersebut disepakati bahwa mereka ingin bekerjasama dengan PBNU dalam beberapa hal. āKami sepakat untuk bekerjasama mengatasi kemiskinan, pendidikan, penanganan dan pencegahan bencana, dan perubahan iklim atau climate change,ā pungkas Kang Said. (ant/bil)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
5
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua