Warta

Lingkungan Kaya Masjid di Sudut Brussels

Kamis, 20 November 2008 | 05:23 WIB

Brussels, NU Online
Setiap azan berkumandang di Molenbeek, seruan salat itu akan terdengar 20 kali di lingkungan bagian barat Ibu Kota Belgia itu. Tak mengherankan, sebab wilayah tersebut menjadi tempat 20 masjid, menjadikannya memperoleh reputasi Pusat Islam Brussels.

Pada jantung kota Molenbeek, terdapatlah Al Khalil, masjid terbesar di penjuru Belgia. "Bangunan pada awalnya sebuah pabrik, lalu komunitas Muslim datang bersama-sama mengubahnya menjadi masjid pada tahun 1985," ujar Abdel Karim Al Kebdani, Direktur Masjid, seperti dikutip IslamOnline.<>

Masjid yang memiliki daya tampung hingga 1.000 jamaah setiap pekan saat salat Jumat itu juga memiliki fasilitas pusat budaya dan sosial Islam. "Al Khalil bukan sekedar masjid, tapi terdapat juga fasilitas untuk kegiatan komunitas dan sosial," terang Kebdani.

Selain Al Khalil, ada 20 masjid lain di Molenbeek, dan sebagian besar berafiliasi dengan komunitas Maroko berjumlah besar. Sementara, masjid lain menjadi sarana berkumpul komunitas Turki, Pakistan, dan Afrika.

Dalam lingkungan kaum imigran, di mana Muslim menjadi dua per tiga bagian dari populasi 83 ribu orang, sangatlah susah mencari orang bermata biru dan berambut pirang di sana.

Berjalan di tengah kota Molenbeek, orang sudah dapat menangkap aura dan kesan Islam yang mewarnai lingkungan. Perempuan muda dengan jilbab berwarna-warni, dan pria bercambang adalah merupakan pemandangan umum.

Percakapan dan obrolan muncul dalam bahasa Perancis dan Arab. Tidak ada alkohol di sini, sebagai ganti, kafe-kafe menawarkan teh Arab. Suara lantunan ayat suci Al Quran mengalun dari pemutar suara di toko-toko sekitar lingkungan yang berpapan nama dalam tulisan Arab.

"Tetangga saya terbiasa mendengar Al Quran setiap Jumat," ujar salah satu pemilik toko. Tak ketinggalan, sebuah sekolah menengah Islam yang dinamai ahli fisika dan filosofi Islam, "Avicenna" juga baru dibuka tahun ini.

Kebdani meyakini, jika Molenbeek menjadi simbol toleransi sempurna di Belgia, negara yang pertama kali mengakui Islam dan memasukkan sebagai agama negara pada tahun 1974. "Lingkungan kami mencerminkan dengan sempurna keberbedaan dan toleransi dalam masyarakat Belgia," ujar Kebdani.

Jumlah masjid cukup berarti di kota itu mendorong pemerintah kota Molenbeek mendirikan Dewan Penasihat Masjid Molenbeek. Kini, ada sekitar 350 masjid di Belgia, dan yang tertua di antara semua—yakni didirikan pada tahun 1968—menjadi pusat studi Islam di Brussel. Muslim di Belgia diperkirakan mencapai 450 ribu orang dari jumlah penduduk total sekitar 10 juta jiwa. (ant)