Warta

Massa Tak Dikenal Akan Demo Wapres di Penutupan Kongres IPNU & IPPNU

Senin, 22 Juni 2009 | 03:34 WIB

Brebes, NU Online
Rangkaian penyelenggaraan Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, akan ditutup Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Selasa (23/6) besok sore. Beredar isu akan ada sejumlah massa tak dikenal yang akan berdemonstrasi pada saat itu.

Demikian dikatakan Sekretaris Panitia Pengarah Kongres IPNU, Rikza Chamami, kepada wartawan di sela-sela Kongres, Senin (22/6).<>

Tak diketahui pasti identitas para pendemo itu. "Massa dari mana, atas nama apa, kami tidak tahu pasti," kata Rikza. Namun, ia memastikan bahwa massa itu tidak ada unsur dari peserta Kongres IPNU atau IPPNU.

Ia menambahkan, isu yang beredar, massa tak dikenal itu akan berunjuk rasa menolak kedatangan Jusuf Kalla yang kini juga menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden pada 8 Juli mendatang. Kabarnya, mereka menganggap kehadiran Kalla merupakan upaya politisasi NU.

"Mereka menilai kedatangan Jusuf Kalla sebagai politisasi NU. Tapi, yang jelas, yang pasti, kami, para peserta Kongres siap menerima kehadiran Jusuf Kalla sebagai Wapres, bukan sebagai capres," ucap Rikza dengan nada tegas.

Panitia Kongres, imbuh Rikza, tak akan melarang massa yang akan berunjuk rasa itu. Namun, pihaknya sudah menyiapkan pengamanan ekstra untuk menerima kedatangan Kalla serta agar seremonial penutupan Kongres itu berlangsung aman dan lancar.

Selain berkoordinasi dengan pihak Paspampres dan Kepolisian setempat, Panitia juga telah menyiagakan anggota dari unsur pengamanan IPNU dan IPPNU, yakni Corp Brigade Pembangunan serta Korp Kepanduan Putri. Mereka akan membatasi ruang dan jangkauan para pendemo.

"Para pendemo dipastikan hanya bisa melakukan aksinya di luar kompleks pesantren, tidak bisa masuk, takut mengganggu. Yang jelas, silakan saja kalau mau demo, tapi jangan sampai masuk," terang Rikza.

Kalla yang menjadi capres dari Partai Golkar dan Partai Hanura memang dipastikan hadir untuk menutup Kongres itu. Pihak pesantren, panitia dan Kepolisian setempat telah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya, sterilisasi aula utama. (rif)