NU Malaysia Himbau Tak Saling Ejek Lagu Kebangsaan
Rabu, 22 Desember 2010 | 04:00 WIB
Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Malaysia, Ahmad Nafi, mengimbau kepada pemerintah RI dan Malaysia untuk mengantisipasi terjadinya saling ejek terhadap lagu kebangsaan oleh suporter sepakbola masing-masing negara, dalam final Piala AFF.
Nafi mengaku sudah membaca berita tentang kemungkinan terjadinya aksi balas dendam suporter Malaysia, atas aksi penghinaan terhadap lagu kebangsaan negeri jiran itu dalam penyisihan grup di Jakarta beberapa waktu lalu.<>
Saat itu, sebagai bagian dari aksi teror terhadap lawan, sebagian penonton di Gelora Bung Karno berbuat gaduh dengan nada menghina saat lagu kebangsaan Malaysia diperdengarkan.
"Menurut saya, itu (penghinaan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya) akan terjadi. Semestinya, baik pemerintah Indonesia maupun Malaysia melakukan pencegahan. Bisa konflik besar nanti," kata aktivis yang tengah mengambil gelar doktoral di Universiti Putra Malaysia ini.
"Menpora perlu minta maaf atas nama bangsa Indonesia kepada rakyat Malaysia. Menteri Belia dan Sukan Malaysia juga sebaiknya menerima permintaan maaf itu, dan berjanji tidak akan ada aksi balas dendam mengejek lagu Indonesia Raya," kata Nafi, mantap seperti dilansir beritajatim.com.
Nafi mengimbau kepada suporter timnas Indonesia agar jangan melakukan penghinaan terhadap lagu kebangsaan negara lain. Dengan begitu, 'Indonesia Raya' pun tidak dihina oleh bangsa lain.
Nafi menyarankan agar Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng bertemu dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia, dan membuat konferensi pers bersama untuk mengeluarkan imbauan soal ini.
Jika perlu, wakil asosiasi suporter sepakbola kedua negara dipertemukan dan saling berjanji tidak akan melakukan tindakan pelecehan terhadap simbol-simbol negara dalam memberikan dukungan.
Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember ini meminta kepada semua pihak, agar bisa memisahkan persoalan sepakbola dengan konflik politik kenegaraan. Sepakbola semestinya menjadi ajang sportivitas dan perekat hubungan antarwarga kedua negara.
"Kalau yang terjadi adalah saling ejek, maka olah raga bukan menjadibagian dari solusi, tapi malah menjadi penambah sumber konflik baru. Menteri kan pejabat negara, jadi harus bijaksana dan tidak memanaskan suasana," kata Nafi. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua