Nganjuk, NU Online
Kemeriahan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mulai terasa di antaranya yaitu adanya lomba membaca kitab kuning Fathul Qarib. Lomba tersebut digelar di Pondok Pesantren Al-Fattah, Dusun Pule, Kelurahan Tanjunganom, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
"Lomba ini diikuti sekitar 200 peserta dan terbukanya untuk umum. Pesertanya datang dari berbagai pesantren di Nganjuk. Tujuan penyelenggaraannya untuk memeriahkan hari santri nasional," kata panitia pelaksana KH Moch Syamsuddin Al Aly, Kamis (18/10).
Pria yang juga pengasuh Pesantren Al-Fattah ini menjelaskan sistem lomba yang dipakai yaitu sistem gugur. Pada babak penyisihan, ratusan peserta yang mendaftar disaring menjadi lima belas orang. Selanjut pada tahap final diambil masing-masing juara pertama, kedua, ketiga dan harapan satu hingga tiga.
"Hadiahnya jutaan rupiah untuk biaya pembinaan. Untuk dewan juri kita ambilkan para ahli kitab yang sudah bergelut dengan kitab puluhan tahun," tambahnya.
Selain dalam rangka menyemarakkan rangkaian kegiatan HSN, lomba membaca kitab juga sebagai ajang silaturahim antarpesantren dan memotivasi para santri untuk belajar lebih giat. Belajar kitab kuning butuh proses dan keinginan kuat.
"Juga menyiapkan para santri agar siap mengganti para ulama nantinya. Agar tidak menjadi ulama instan, belajar dari google dan youtube. Dan juga sebagai sarana mencari keberkahan para salafus salih dan para pengarang kitab," lanjut Kiai Syamsuddin.
Ke depan, Kiai Syamsudin mengharapkan lomba baca kitab kuning ini bisa berjalan rutin setiap tahun. Ia juga ingin tingkatan lomba tak sebatas Nganjuk saja, tapi Jawa Timur. Agar persaingan lebih kental dan sengit. "Semoga saja pemerintah mendukung program lomba kayak gini, kalau dibuat tingkat Jawa Timur pasti bisa menarik banyak orang ke Nganjuk. Ini peluang buat meningkatkan nilai ekonomi," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Abdullah Alawi)